
Head of Atomic Energy Organisation Iran, Ali Akbar Salehi, mengatakan pada Senin (5/11), sudah menambah produksi uranium menjadi lima kilogram per hari. Jumlah itu jauh lebih tinggi dari dua bulan lalu, yakni 450 gram per hari.
Keputusan Iran itu menjadi salah satu dari berbagai sikap yang sudah ditunjukkan terkait perjanjian nuklir yang terbengkalai. Pada Mei lalu Iran telah memutuskan menunda berbagai komitmen dalam perjanjian, setahun setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menarik diri dari perjanjian itu kemudian kembali menerapkan sanksi buat Iran.Juru bicara untuk kepala diplomat UE Federica Mogherini, Maja Kocijancic, mengungkap, peningkatan produksi uranium sudah dibahas namun respons terkait itu sedang menunggu konfirmasi dari agensi atom internasional UN.
"Kami telah mendesak Iran untuk membatalkan langkah-langkah seperti itu tanpa penundaan dan menahan diri dari langkah-langkah lain yang bisa merusak perjanjian nuklir," kata Kocijancic dilansir dari AFP.
"Kami juga telah konsisten mengatakan komitmen kami kepada kesepakatan nuklir tergantung kepatuhan Iran," ujarnya lagi.
Sejauh ini Iran telah memukul balik dengan tiga tindakan dan mengancam akan melangkah lebih jauh bila mitra yang tersisa dalam perjanjian, Inggris, China, Prancis, Jerman, dan Rusia, gagal membantunya menghindari saksi AS. (fea)from CNN Indonesia https://ift.tt/2NeBb34
via IFTTT
No comments:
Post a Comment