Pages

Monday, November 25, 2019

Ribuan Warga Venesia Protes Banjir Berulang

Jakarta, CNN Indonesia -- Ribuan warga Venesia memenuhi jalan-jalan kota Renaissance untuk memprotes bencana banjir yang kerap berulang. Warga memprotes kapal-kapal pesiar raksasa yang bersandar dan turut memperparah banjir yang terus berulang setiap tahunnya.

Sekitar 3.000 pedemo mengatakan ombak yang berasal dari kapal-kapal pesiar mengikis fondasi kota yang membuat permukaan air semakin tinggi.

Disamping itu, pedemo juga memprotes proyek infrastruktur yang telah berjalan sejak 2003. Proyek infrastruktur senilai multi-miliar euro diklaim dibangun untuk menghalau kota dari bencana banjir.

Biaya yang semakin membengkak dan skandal korupsi justru membuat proyek raksasa tersebut mandek hingga tidak bisa memecahkan masalah banjir di Venesia.

Atas rentetan masalah ini, pedemo meminta Walikota Luigi Brugnaro untuk mengundurkan diri. Disamping itu, proyek infrastruktur raksasa juga diminta untuk dihentikan.

"Warga Venesia baru saja mengalami luka mendalam. Banjir hingga setinggi lutut dewasa membuat kondisi semakin rapuh," ungkap seorang aktivis Enrico Palazzi seperti dilansir AFP.

[Gambas:Video CNN]

Kendati banjir sempat surut, ketinggian air di kota warisan dunia UNESCO tersebut kembali naik hingga mencapai 130 sentimeter pada Minggu (24/11).

Hujan deras yang mengguyur memicu kenaikan permukaan air hingga merendam kota Venesia sejak Selasa (12/11).

Sejak berdiri pada 1923, banjir yang terjadi kali ini tercatat menjadi salah satu yang terparah dalam kurun waktu lebih dari 50 tahun terakhir. Sebelumnya banjir juga pernah terjadi pada 1966 dengan ketinggian air mencapai 1,94 meter.

Kota kanal ini setiap tahunnya tercatat dikunjungi oleh 36 juta wisatawan dan menjadi tempat bermukim bagi 50 ribu warga.

Akibat banjir parah lorong-lorong dan hotel-hotel mewah di sepanjang Grand Kanal yang biasanya dipenuhi pengunjung menjadi sepi setelah tersapu banjir. (evn/evn)

Let's block ads! (Why?)



from CNN Indonesia https://ift.tt/2QSoMEj
via IFTTT

No comments:

Post a Comment