Seperti dilansir AFP, Senin (25/11), hampir setengah dari penduduk Hong Kong yang berjumlah 7,4 juta orang memutuskan menyalurkan hak pilih mereka di sejumlah tempat pemungutan suara terdekat. Sejumlah kandidat yang unggul meyakini mereka didukung oleh para penduduk yang pro demonstran yang sudah berlangsung selama enam bulan belakangan.
Mereka unggul lebih dari setengah dari 452 daerah pemilihan melawan para kandidat yang pro pemerintah China.
"Ini adalah kekuatan demokrasi. Ini tsunami demokrasi," kata salah satu kandidat anggota dewan, Tommy Cheung.
Tommy adalah salah satu kandidat dewan perwakilan kelompok pro demokrasi. Dia sebelumnya adalah aktivis yang juga ikut berunjuk rasa.
Tommy meyakini jika kelompok pro demokrasi menguasai perpolitikan Hong Kong, maka mereka bisa semakin menekan pemimpin setempat, Carrie Lam. Di sisi lain, dewan perwakilan berhak untuk mengendalikan anggaran. Mereka juga menentukan kebijakan terkait transportasi dan hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan dasar masyarakat setempat.
Warga antusias mengikuti pemungutan suara bahkan hingga tengah malam. Dari hasil penghitungan sementara, kandidat pro demokrasi menguasai 283 kursi di dewan perwakilan. Sedangkan calon pro pemerintah China mendapatkan 32 kursi.
Kursi yang diperebutkan di dewan perwakilan berjumlah 452. Menurut Ketua Badan Pemilihan Umum Hong Kong, Barnabus Fung, jumlah penduduk yang menggunakan hak pilih mencapai 2,94 juta.
Jumlah itu naik 71 persen meski Hong Kong masih bergejolak. Padahal empat tahun lalu, jumlah pemilih yang memberikan suara 1,47 juta orang.
Kandidat pro demokrasi lainnya, Jimmy Sham, yang sempat dianiaya oleh orang tidak dikenal juga dipastikan lolos ke dewan perwakilan.
"Pemilu kali ini sangat berbeda karena menjadi ajang pertarungan antara kelompok pro demokrasi dan pendukung China setelah berbulan-bulan terjadi gejolak. Ini adalah kemenangan bagi penduduk Hong Kong," kata Jimmy.
Sejumlah politikus senior mengakui kekalahan mereka kali ini akibat propaganda yang berhasil dibangun oleh kelompok pro demokrasi.
"Kekalahan kami bukan karena kurang giat berkampanye, tetapi karena sentimen politik," kata salah satu politikus pro China, Horace Cheung.
Carrie Lam menyatakan berharap pemilu kali ini bisa membuat Hong Kong keluar dari kekacauan.
"Saya harap hal ini akan membawa stabilitas dan memperlihatkan Hong Kong tidak akan kembali ke dalam jurang kekacauan," kata Lam. (ayp/ayp)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2OF1SxD
via IFTTT
No comments:
Post a Comment