Seperti dilansir AFP, Senin (25/11), lima orang lain dilaporkan terluka dalam kejadian itu. Termasuk dua warga Afghanistan.
Menurut Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Nasrat Rahimi, serangan granat itu terjadi di jalanan yang kerap dilalui mobil antar jemput staf PBB dari wisma khusus menuju Kabul dan sebaliknya.
"Serangan terjadi sekitar pukul 18.20. Sebuah granat dilempar ke mobil PBB," kata Nasrat.
Sejumlah warga asing yang berada dalam kendaraan itu juga terluka. Namun, pemerintah setempat memilih tidak membeberkan kewarganegaraan mereka.
Belum ada kelompok yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut, termasuk Taliban.
Hal ini menambah kekhawatiran terkait keamanan dan proses perdamaian Afghanistan. Apalagi sampai dua bulan berlalu pasca pemilihan presiden, hasilnya tidak kunjung diketahui.
Proses perdamaian antara Taliban dan Amerika Serikat saat ini mandek. Presiden AS, Donald Trump, membatalkan sepihak dialog yang sudah dilakukan berbulan-bulan karena Taliban kembali menyerang dan menewaskan pasukan AS.
Padahal, Trump menyatakan akan menarik seluruh pasukan AS dengan sejumlah syarat. Dia menganggap perang selama 18 tahun sejak 2001 dengan Taliban membuat kas negara terkuras.
Serangan terhadap PBB jarang terjadi di Afghanistan. Namun, pada 2011 lalu, tujuh staf PBB asal Nepal, Norwegia, Rumania dan Swedia tewas akibat kantor mereka diserbu kelompok bersenjata. (ayp/ayp)
from CNN Indonesia https://ift.tt/34tQ9bC
via IFTTT
No comments:
Post a Comment