Dikutip AFP, juru bicara kepolisian Letnan Kolonel Emerson Massera, mengatakan korban tewas terdiri seorang perempuan, tujuh pria, dan satu anak berusia 14 tahun. Operasi yang dilakukan oleh 38 anggota polisi militer itu memburu dua orang yang menaiki sepeda motor.
Pengendara sepeda motor tersebut menembaki polisi sebelum masuk ke dalam sebuah pesta 'dansa funk' yang dihadiri lima ribu orang.
Penembakan itu memicu kepanikan pengunjung pesta. Tim polisi militer sempat dilempari batu, dan mereka membalas dengan menembakkan gas air mata, peluru karet, dan granat setrum.
Akan tetapi, para penduduk setempat menyalahkan polisi atas penggerebekan yang menimbulkan korban jiwa itu. Seorang ibu menuduh polisi telah menimbulkan kepanikan.
"Polisi lah yang menyerang anak perempuan saya dengan sebuah botol kaca. Ketika saya melihatnya, saya tak bisa mengenalinya. Wajahnya tidak berbentuk dan dia kehilangan banyak sekali darah," kata sang ibu.
Media televisi setempat Globo merilis video yang menunjukkan seseorang ditendang oleh anggota polisi. Video tersebut diambil di sebuah permukiman kumuh.
Asosiasi perumahan Paraisopolis mengecam tindakan polisi. "Pagi hari tadi, beberapa anak muda disudutkan di sebuah gang dan dibunuh. Kami menuntut keadilan," kata pihak asosiasi melalui pernyataan resmi di media sosial.
Juru bicara kepolisian, Emiliano da Silva Neto menuding orang-orang dalam pesta dansa tersebut melindungi pelaku kriminal dan penggunaan obat terlarang.
Polisi mengklaim tidak ada satupun korban yang terluka akibat senjata api. Kepolisian militer akan membuka investigasi untuk menyelidiki lebih lanjut.
Paraisopolis merupakan salah satu permukiman kumuh terbesar di kota Sao Paulo. Dihuni sekitar 50 ribu penduduk, kebanyakan dari mereka tinggal di rumah-rumah yang kurang layak di sepanjang jalan beraspal dan kurang mendapatkan kebutuhan pokok.
Permukiman ini menjadi salah satu lokasi tempat pesta 'dansa funk', sebuah pesta mingguan yang diselenggarakan di jalanan di beberapa distrik miskin di Sao Paulo dan Rio de Janeiro. (fls/dea)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2YdSc1u
via IFTTT
No comments:
Post a Comment