
"Antara lain itu banyak kok yang dibicarakan, bukan hanya itu," kata Mahfud usai menerima kunjungan Kim di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (20/11).
Selain itu, Mahfud dan Kim juga berdiskusi soal penyidikan tindak pidana, persenjataan, hingga perdagangan.
"Bahkan juga ada soal tahanan Korea di sini, orang ditahan atas permintaan interpol dari negara lain itu juga dibicarakan," ujarnya.
Menurut Mahfud, agenda utama kedatangan Kim adalah membahas kunjungan Presiden Jokowi ke Korsel pada 23 November 2019 mendatang.
"Dubes Korsel yang pertama courtesy call biasa, karena saya baru. Yang kedua memang menyambut, menyongsong kunjungan Presiden yang akan berangkat ke sana tanggal 23 besok," ujar Mahfud.
Mahfud menuturkan kunjungan Jokowi ke Korsel akan membicarakan hubungan bilateral kedua negara yang sudah terjalin sejak lama.
Dalam agenda itu, Mahfud menyebut Jokowi membahas kerjasama di bidang alat utama sistem senjata hingga perdagangan dengan Presiden Korsel Moon Jae-in.
Diketahui, proyek pengembangan jet tempur KFX/IFX ini pernah tertunda pada 2009. Pada 7 Januri 2016, Indonesia dan Korea Selatan menandatangani cost share agreement.
Menteri Pertahanan sebelumnya, Ryamizard Ryacudu, sempat mengungkapkan Indonesia belum membayar 20 persen dari total biaya pengerjaan KF-X/IF-X fase kedua seperti yang telah disepakati dalam kontrak, yakni Rp18 triliun atau 1,65 triliun won (US$1,3 miliar).
Sementara 80 persen sisanya ditanggung pemerintah Korsel. Total dana yang dikeluarkan kedua negara untuk penggarapan fase kedua ini sebanyak 8,6 triliun won.
Ada tiga fase pembuatan KF-X/IF-X, yaitu pengembangan teknologi atau pengembangan konsep (technology development), pengembangan rekayasa manufaktur atau pengembangan prototipe (engineering manufacturing development), dan terakhir proses produksi massal.
Direncanakan, pada 2020 jet tempur tersebut sudah bisa diproduksi, dan pada 2025 diharapkan sudah bisa beroperasi. (jps/dea)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2r7t0NA
via IFTTT
No comments:
Post a Comment