"Seolah-olah sedang menonton film," kata Trump dikutip AFP, Minggu (27/11).
Ia menuturkan bahwa pengalamannya menonton di Ruang Situasi, Gedung Putih, bersama Wakil Presiden, Mike Pence, beserta para petinggi militer dan pejabat kemanan nasional itu merupakan sesuatu yang sangat mengagumkan dan terasa sangat nyata.
"Itu adalah sesuatu yang sangat mengagumkan untuk dilihat. Kami menyaksikannya dengan sangat jelas," ujarnya.
Trump menjabarkan bahwa AS dan koalisinya mengerahkan delapan helikopter serta beberapa kapal dan pesawat untuk melancarkan operasi tersebut.
Penyerangan diawali dengan para pasukan yang harus masuk dan keluar melintasi wilayah rahasia di bagian barat laut Suriah dengan terbang rendah dan kecepatan tinggi selama sekitar satu jam 10 menit.
"Namun, ini adalah bagian dari misi yang besar dan berbahaya. Ada kemungkinan kami akan menghadapi serangan tidak terduga," katanya.
"Sekelompok pejuang yang cerdas mengemudikan helikopter-helikopter tersebut dan menembaki gedung hingga berlubang pada bagian samping gedung untuk menghindari jebakan di pintu manapun," tuturnya.
Menurut Trump, ketika pasukan membombardir gedung, para pendukung Baghdadi dalam "jumlah besar" tewas, termasuk istri-istri sang pemimpin ISIS.
Setelah menewaskan sekelompok pendukung, para pasukan lalu melanjutkan beberapa upaya lainnya, di antaranya menyelamatkan 11 anak-anak yang masih hidup dan para tawanan ISIS.
"Pak, ada satu orang di dalam gedung. Kami yakin dia di dalam sebuah terowongan sedang berusaha kabur. Namun, jalan terowongan tersebut buntu," ujar Trump meniru laporan tersebut.
Ia mengatakan Baghdadi membawa tiga anaknya ke dalam terowongan itu. Namun, kehadiran anak-anak itu tidak akan menghentikan pergerakan pasukan koalisi. Trump menyebut hal itu brutal.
Tentara AS lantas mengejar Baghdadi dan anak-anak itu di dalam terowongan tersebut dengan sekelompok anjing. Terdesak, Baghdadi akhirnya meledakkan dirinya.
"Dia tidak mati sebagai pahlawan. Dia mati sebagai pengecut yang menangis, merintih dan berteriak dengan membawa tiga anak kecil untuk ikut mati bersamanya. Kematian yang dapat dipercaya dan dia tahu terowongan itu tidak ada habisnya," ujar Trump.
[Gambas:Video CNN]
Setelah penyerangan, para tentara AS mengambil sampel dari tubuh pemimpin ISIS yang telah hancur untuk keperluan identifikasi DNA. Setelah pengambilan sampel rampung, mereka langsung meninggalkan lokasi kejadian.
Terkait jumlah korban dari pihak AS, Trump mengonfirmasi hanya ada satu korban luka dalam serangan tersebut.
"Kami tidak kehilangan siapa-siapa, pikirkan itu. Hanya anjing kami yang terluka," katanya. (fls/has)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2Wk7iS1
via IFTTT
No comments:
Post a Comment