Pages

Monday, October 28, 2019

Presiden Chile Cabut Status Darurat, Protes Berlanjut

Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Sebastian Pinera mencabut status darurat yang dideklarasikan di tengah unjuk rasa besar-besaran di Chile sejak pekan lalu. Namun, demonstrasi dilaporkan masih terus berlangsung.

AFP memberitakan bahwa pencabutan status tersebut termaktub dalam dekrit presiden yang dirilis pada Senin (28/10) dini hari.

"Presiden Sebastian Pinera menandatangani dekrit yang menetapkan mulai pukul 00.00 pada Senin, 28 Oktober, status darurat akan dicabut di semua kawasan yang terkena dampak," demikian pernyataan kantor kepresidenan Chile.

Pinera mendeklarasikan status darurat ini pada pekan lalu, ketika Chile didera rangkaian demonstrasi yang disebut-sebut paling parah selama beberapa dekade belakangan.

Dengan status darurat ini, pemerintah menerjunkan 20 ribu tentara dan personel kepolisian ke ruas-ruas jalan umum.

Rangkaian unjuk rasa ini berawal dari aksi mahasiswa yang memprotes kenaikan tarif kereta bawah tanah. Namun, aksi damai ini kerap berakhir ricuh dan secara keseluruhan sudah menewaskan 20 orang.

Dari sekadar tarif transportasi umum, tuntutan demonstran meluas hingga mengenai model sosial neo-liberal di Chile, gaji dan dana pensiun rendah, biaya layanan kesehatan serta pendidikan, hingga kesenjangan antara kaum kaya dan miskin.

Menjabat sejak Maret 2018, Pinera sendiri sudah dua kali merombak kabinetnya karena dianggap tidak efektif meningkatkan perekonomian di Chile.

Di tengah aksi protes besar-besaran ini, Pinera pun mengumumkan sejumlah perubahan kebijakan, mulai dari peningkatan upah dan pensiun minimum hingga pengurangan biaya layanan kesehatan.

"Langkah ini tidak cukup, meski keputusan itu merupakan langkah penting yang tercakup dalam tuntutan rakyat," ujar seorang demonstran, Eduardo Perez.

[Gambas:Video CNN]
Dalam demonstrasi pada Minggu, massa pun menuntut Pinera untuk bertindak lebih. Mereka bahkan mendesak Pinera mundur jika tak sanggup memenuhi tuntutan demonstran.

"Dengar Pinera, pergi saja ke neraka!" teriak sejumlah demonstran di depan istana kepresidenan. (has)

Let's block ads! (Why?)



from CNN Indonesia https://ift.tt/2PsOFd9
via IFTTT

No comments:

Post a Comment