Dilansir AFP, Senin (30/9), pihak toko menyatakan bahwa peristiwa itu terjadi akibat pihak tidak dikenal berhasil mengakses saluran televisi milik mereka.
"Kami ingin meminta maaf kepada semua orang yang telah melihatnya. Kami sedang bekerja dengan para penyedia perangkat lunak dan keamanan daring kami untuk memastikan hal seperti ini tidak terjadi lagi," demikian keterangan Asics Selandia Baru melalui unggahan di akun Facebook mereka.
Manajer toko, John, menyatakan bahwa ia sangat yakin pegawainya tidak mengunggah konten cabul tersebut.
Surat kabar New Zealand Herald melaporkan bahwa kantor pusat Asics bersama dengan tim teknologi informasi mereka telah memulai penyelidikan penuh terhadap kejadian itu, dan siapa yang mengunggah konten porno itu.
Peristiwa ini diketahui terjadi pada pukul 10.00 waktu setempat. Seorang pegawai toko datang setelah video porno itu mulai diputar sejak pukul 01.00 dini hari waktu setempat.
Pegawai tersebut mematikan televisi tersebut sesaat setelah kedatangannya.
Akan tetapi, sejumlah orang yang melewati toko itu sudah terlanjur merekam kejadian tersebut, bahkan termasuk anak-anak.
Seorang saksi, Tanya Lee, yang saat itu sedang berjalan bersama anaknya yang berusia tujuh tahun menyatakan bahwa video itu sangat tidak pantas dan menjijikkan bagi anak-anak.
"Saya memandang untuk kedua kalinya karena saya tidak bisa percaya apa yang saya lihat. (Ini) bukan sesuatu yang ingin Anda tayangkan kepada anak-anak, dan hal ini juga memalukan bagi Auckland sebagai destinasi wisata," katanya.
Sedangkan beberapa orang lain hanya terkejut ataupun berhenti.
"Beberapa orang terkejut, tetapi sebagian lainnya hanya berhenti dan menonton," ujar petugas keamanan Dwayne Hinango. (fls/ayp)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2n54bjy
via IFTTT
No comments:
Post a Comment