Pages

Tuesday, September 3, 2019

Aksi Solidaritas, Mahasiswa Hong Kong Mogok Kuliah 2 Pekan

Jakarta, CNN Indonesia -- Ribuan mahasiswa Hong Kong menggelar aksi mogok kuliah selama dua pekan sejak Senin (2/9) kemarin. Hal itu dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap demonstrasi yang kini memasuki bulan keempat.

Dilansir dari AFP, Selasa (3/9), banyak mahasiswa memilih melewatkan kegiatan belajar pada hari pertama masuk setelah libur musim panas dan berkumpul di pusat kota.


"Hari ini hari pertama masuk perkuliahan, tetapi saya masih ingin keluar. Saya pikir kami tidak melewatkan apa pun. Ini juga bentuk dari pembelajaran," ujar Tommy, mahasiswa berusia 19 tahun.

Ribuan pelajar juga turut serta dalam boikot tersebut dengan membuat rantai manusia di depan berbagai sekolah.

"Hong Kong adalah rumah kami. Kami adalah masa depan kota ini dan harus menanggung segala kewajiban untuk menjaganya," kata seorang siswa berusia 17 tahun yang bermarga Wong.

Tidak hanya para pelajar, sejumlah tenaga medis seperti perawat turut melakukan aksi solidaritas. Mereka melakukannya di tempat kerja, dengan membawa spanduk pro-demokrasi kemudian berbaris di koridor rumah sakit sebagai bentuk dukungan.

Seorang perawat yang tidak mau disebutkan namanya menyatakan bahwa protes tersebut tidak dapat berjalan, karena China tidak akan pernah mengizinkan pemerintah Hong Kong untuk menuruti semua tuntutan demonstran.


"Tetapi kami masih harus bertahan dan berkata sesuatu. Setidaknya kami telah menunjukkan kepada dunia apa yang telah terjadi," ujarnya.

Menteri Keamanan Hong Kong, John Lee Ka-chiu, menyebut aksi demonstrasi saat ini sudah mengarah menjadi kekerasan dan menjadi tidak terkendali.

"Saya mengimbau semua masyarakat untuk menolak kekerasan, menjaga masyarakat kita dan hukum yang ada sesuai dengan peraturan berlaku," ujarnya.

Aksi unjuk rasa Hong Kong telah memasuki pekan ke-13 dengan munculnya kericuhan pada akhir pekan minggu lalu. Asisten Komisioner Kepolisian Hong Kong, Mak Chin-ho, menyatakan 159 orang berusia 13 sampai 59 tahun yang ditangkap dalam unjuk rasa pada Jumat hingga Minggu (1/9) pekan lalu.

"Ini membuat Hong Kong semakin berbahaya," kata dia.

[Gambas:Video CNN]

Pemerintah pada Juni lalu merencanakan RUU Ekstradisi ke China yang telah diprotes banyak pihak hingga menimbulkan berbagai protes lain, seperti gerakan pro-demokrasi.

Akibatnya, reputasi Hong Kong sebagai pusat bisnis terganggu. Selain itu, sektor pariwisata juga terkena dampak yang cukup besar dengan turunnya tingkat kedatangan pengunjung, ditambah pengusaha penginapan seperti hotel dan perdagangan ritel merugi. (fls/ayp)

Let's block ads! (Why?)



from CNN Indonesia https://ift.tt/32mEZ7d
via IFTTT

No comments:

Post a Comment