Ti mengatakan bahwa Anwar dan Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Syed Saddiq, munafik karena mengubah sikap mengenai Zakir demi meraup dukungan dari kaum Muslim dan Melayu.
"Semua menunjukkan bahwa mereka munafik dan mengambil sikap populis ketika itu menguntungkan mereka, terperangkap dalam realitas politik akan kebutuhan untuk meraup suara lebih banyak," ujar Ti kepada Free Malaysia Today.
Menurut Ti, sikap Syed dan Anwar selaku presiden partai terbesar dalam koalisi penguasa, Pakatan Harapan, "sangat hina" karena sebelumnya kedua pejabat itu sangat menentang pernyataan Zakir.
Kisruh Zakir ini bermula ketika dai itu menyebut umat Hindu sebagai minoritas di Malaysia memiliki "hak seratus kali lipat" ketimbang Muslim yang juga merupakan minoritas di India.
Selain itu, dai asal India itu juga pernah menyatakan etnis China di Malaysia hanya "tamu" dan seharusnya dipulangkan ke negara asalnya.
Akibat pernyataan ini, Zakir diperiksa kepolisian hingga dua kali. Ia pun dilarang memberikan ceramah di seluruh pelosok Malaysia.
Sejumlah menteri, termasuk Syed, juga mendesak Perdana Menteri Mahathir Mohamad untuk mencabut status penduduk tetap Zakir.
Namun, Mahathir mengatakan bahwa Zakir tak dapat dikembalikan ke India karena ada ketakutan ia bakal dibunuh di sana.
Zakir memang menjadi buronan di India sejak 2016 lalu, ketika aparat membuka penyelidikan terkait pencucian uang dan ujaran kebencian yang memicu ekstremisme. (has)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2UaX1GI
via IFTTT
No comments:
Post a Comment