Pages

Wednesday, August 28, 2019

Satu Juta Orang Teken Petisi Lawan Boris Johnson

Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah petisi online digalang untuk menentang langkah Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memperpanjang masa reses parlemen hingga jelang tenggat Brexit.

Johnson memperpanjang masa reses hingga 14 Oktober mendatang atau dua pekan menjelang tenggat Inggris keluar dari Uni Eropa atau Brexit.

Dikutip AFP, petisi yang dibuat Rabu (28/8) itu berhasil mengumpulkan lebih dari satu juta tanda tangan hanya dalam beberapa jam.


Di situsnya, petisi menyatakan "parlemen tidak boleh diliburkan kecuali dan sampai" tenggat Inggris keluar dari Uni Eropa yang dijadwalkan 31 Oktober, diperpanjang atau dibatalkan.

Pemerintahan Inggris memang biasanya diliburkan menjelang pidato kerajaan. Namun, situasi saat ini dianggap cukup genting karena menjelang tenggat Brexit.

[Gambas:Video CNN]

Dengan keputusan memperpanjang masa reses ini, maka parlemen tak punya kesempatan untuk menjegal langkah Johnson yang ingin keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan apa pun. Johnson sendiri akan menghadiri pertemuan Uni Eropa untuk terakhir kalinya pada 17 Oktober.


Tom Watson selaku wakil pemimpin partai oposisi terbesar Inggris, Partai Buruh, pun menganggap keputusan Johnson ini melanggar prinsip demokrasi.

"Tindakan ini benar-benar penuh skandal dan bertentangan dengan demokrasi kami. Kami tidak bisa membiarkan ini terjadi," ucap Watson.


Juru bicara Partai Brexit Demokrat Liberal, Tom Brake, juga mengecam keputusan tersebut. Ia bahkan menyebut keputusan Johnson itu sebagai deklarasi perang. (dea)

Let's block ads! (Why?)



from CNN Indonesia https://ift.tt/2L1qnnV
via IFTTT

No comments:

Post a Comment