"Selama operasi kemarin, kepolisian menangkap 148 orang yang terdiri dari 95 pria dan 53 wanita, berusia antara 13 hingga 63 tahun," ujar Inspektur John Tse kepada wartawan.
Sejak Senin (5/8) kemarin, Hong Kong lumpuh akibat aksi pemogokan yang disertai bentrokan antar pengunjuk rasa dengan kepolisian. Aparat menembakkan gas air mata untuk membubarkan demonstran.
Dalam konferensi pers pada Selasa, kepolisian Hong Kong melaporkan telah melepaskan sekitar 800 tembakan gas air mata di hari itu. Total ada 1.000 tembakan gas air mata yang telah dilepaskan dalam dua bulan belakangan.
Menurut dokumentasi berita-berita media, ada belasan wilayah yang diserang gas air mata dalam unjuk rasa hari Senin.
Tak hanya itu, polisi antihuru-hara juga menembakkan 140 peluru karet beserta 20 granat spons kepada para pendemo.
Selama dua pekan terakhir, kepolisian dan pengunjuk rasa mulai menggunakan taktik yang konfrontatif sehingga menyebabkan Hong Kong lumpuh.
Pos-pos polisi juga sempat diserang oleh pasukan pengunjuk rasa menggunakan batu, telur, botol, bahkan mereka juga menggunakan ketapel untuk menembakkan batu bata. Sebuah kompleks apartemen yang dihuni oleh petugas kepolisian dan keluarganya bahkan mendapat serangan.
Inspektur Tse melaporkan ada 21 pos polisi yang terkena dampak dalam serangan hari Senin kemarin, namun masih belum jelas apakah semua pos tersebut juga ikut dikepung.
"Dalam waktu dua bulan, para pemberontak telah dengan ceroboh melanggar aturan hukum. Tindakan mereka telah secara serius menghambat keamanan umum," kata Tse.
Sementara itu, para pengunjuk rasa membela diri dengan mengatakan bahwa polisi Hong Kong telah lebih dulu menggunakan kekerasan terhadap mereka. Namun, hal itu dibantah oleh petugas kepolisian.
Pengunjuk rasa mengaku dipaksa menggunakan taktik yang lebih konfrontatif setelah aksi demonstrasi damai yang sempat dilakukan gagal memenuhi tuntutan mereka. (ajw/dea)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2YEu3DZ
via IFTTT
No comments:
Post a Comment