"Lebih bagus di Palembang okupansinya, bisa sekitar 70-80 persen. Jakarta yang ramai hanya dekat venue saja, dekat Senayan itu bisa 90-100 persen bahkan sampai over booking, tapi hanya yang dekat-dekat saja," kata Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani di Jakarta, Selasa.
Ia menjelaskan secara kumulatif, kenaikan okupansi hotel di dua kota penyelenggara ajang olahraga se-Asia itu tidak terlalu signifikan.
Terlebih kenaikan okupansi di Jakarta hanya terjadi sekitaran venue.
"Kami inginnya dampak ini tidak hanya dinikmati oleh yang dekat venue, selainnya juga," imbuhnya.
Hariyadi menuturkan, meski tingkat okupansi meningkat, ia menyesalkan lantaran tamu yang datang bukan para pendukung melainkan official, atlet, tim pendukung, serta media.
"Kalau ditanya Asian Games, saya sedih. Karena kami berharap supporter-nya yang datang. Ternyata kenyataannya tidak terlalu banyak," katanya.
Menurut dia, rendahnya animo pendukung kemungkinan disebabkan oleh sosialisasi yang masih belum optimal. Ia mengaku telah mengingatkan pemerintah untuk aktif melakukan sosialisasi.
Ajang olahraga Asian Games 2018 yang berlangsung 18 Agustus-2 September di Jakarta dan Palembang diharapkan dapat mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara.
Tercatat 33 ribu atlet dari 45 negara akan beradu dalam cabang-cabang olahraga. Sekitar 150 ribu wisman diperkirakan hadir menyaksikan ajang olahraga internasional tersebut.
Baca juga: Garuda gandeng perhotelan dorong peningkatan okupansi
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2018
No comments:
Post a Comment