Seperti dilansir AFP, Kamis (5/12), Greenpeace mendesak pemerintah setempat untuk melakukan pengawasan ulang tingkat radiasi radioaktif. Mereka menyatakan paparan radiasi cukup tinggi terdeteksi di dekat wilayah perkampungan atlet dan arena pertandingan, J-Village, yang berjarak 20 kilometer dari pembangkit listrik nuklir yang rusak akibat bencana gempa bumi dan tsunami 2011 silam.
Menurut Greenpece, tingkat radiasi yang terdeteksi sebesar 1,7 microsieverts per jam yang diukur di permukaan tanah sepanjang satu meter. Padahal ambang batas aman yang ditetapkan adalah sebesar 0,23 microsieverts.Sedangkan dari hasil tingkat radiasi yang terbaca di Ibu Kota Tokyo sebesar 0,4 microsieverts.
"Di titik-titik tertinggi bahkan tingkat radiasi mencapai 71 microsieverts," demikian isi pernyataan Greenpeace.
Ilustrasi perkampungan atlet Olimpiade 2020, J-Village, di Fukushima, Jepang. (CHARLY TRIBALLEAU / AFP)
|
Pemerintah Jepang kemungkinan akan menjadikan J-Village sebagai contoh bahwa wilayah itu sudah aman dan bisa bangkit usai bencana. Kawasan itu akan dijadikan titik permulaan kirab api Olimpiade.
Sebelum disulap menjadi kawasan khusus olahraga, J-Village mulanya adalah kawasan pergudangan atau tempat singgah bagi para pekerja di reaktor nuklir itu.
Sementara itu, J-Village menyatakan tingkat radiasi yang terdeteksi di gerbang masuk sebesar 0,111 microsieverts. Greenpeace menyatakan mereka segera menyampaikan temuan itu kepada pemerintah Jepang. (ayp)
from CNN Indonesia https://ift.tt/34QCvj8
via IFTTT
No comments:
Post a Comment