"Kami sudah memantau kekuatan China dan dampaknya terhadap seluruh sekutu. China adalah negara dengan anggaran pertahanan kedua terbesar di dunia. Mereka saat ini memperlihatkan kekuatannya dan membangun persenjataan seperti rudal jarak jauh yang bisa mencapai Eropa dan Amerika Serikat," kata Stoltenberg dalam jumpa pers di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi NATO di London, Inggris, seperti dilansir AFP, Rabu (4/12).
KTT NATO seharusnya hanya membahas masalah berkaitan dengan Eropa dan Amerika. Namun, China dimasukkan ke dalam pembahasan karena NATO menganggap pengaruh negara itu semakin kuat.
"Ini bukan dimaksudkan memindahkan NATO ke Laut China Selatan tetapi untuk mengingatkan bahwa pengaruh China semakin mendekat ke Arktik, Afrika bahkan mereka menanamkan modal dalam infrastruktur di Eropa, terutama dalam bidang siber," ujar Stoltenberg.
Stoltenberg menekankan NATO tidak akan berusaha berhadapan dengan China, tetapi lebih memilih menganalisa dan memahami perilaku untuk mengimbangi manuver Negeri Tirai Bambu.
China saat ini memang sedang menggenjot produksi alat utama sistem persenjataan mereka. Mulai dari matra darat, laut dan udara.
Mereka membangun kendaraan lapis baja, kapal perang, kapal induk, kapal selam, rudal jelajah, sampai pesawat tempur siluman.
China juga menyulap gugus pulau di Laut China Selatan menjadi pangkalan militer dengan cara reklamasi. Hal itu membuat militer mereka menjelajah di kawasan yang menjadi salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia.
from CNN Indonesia https://ift.tt/2DH68HT
via IFTTT
No comments:
Post a Comment