"Dia ingin memberi saya pelajaran, apa yang dia lakukan adalah melampiaskan egonya," kata Fatou Jallow dikutip AFP, Jumat (1/11).
Jallow mengaku tidak peduli dengan status Jammeh. Kata dia, Jammeh tidak bisa sewenang-wenang dan menganggap bisa mendapatkan apa yang diinginkan dengan jabatannya, termasuk wanita.
"Ada kata-kata seperti 'kamu pikir kamu siapa'? Bahwa dia adalah presiden dan dia bisa mendapatkan wanita yang dia inginkan," kata Jallow kepada Komisi Kebenaran, Rekonsiliasi dan Perbaikan (TRRC) Gambia.
TRRC adalah lembaga yang dibentuk untuk menyelidiki pelanggaran yang dilakukan Jammeh selama berkuasa.
Jammeh meninggalkan Gambia pada Januari 2017 setelah kalah dalam pemilihan presiden, meski awalnya sempat menolak mundur.
Ia menduduki kursi presiden pada Juli 1994 lewat sebuah kudeta. Setelah itu berulang kali Jammeh terpilih kembali dalam pemilih hingga akhirnya dikalahkan oleh Adama Barrow pada Desember 2016.
Dia melarikan diri setelah negara-negara di Afrika Barat ikut campur dalam masalah Gambia. Jammeh kemudian mengasingkan diri di negara bagian tengah Afrika, Guinea Ekuatorial. (dea)
from CNN Indonesia https://ift.tt/33k237m
via IFTTT
No comments:
Post a Comment