Seorang pejabat senior pertahanan AS menduga Baghdadi meledakkan diri menggunakan rompi yang sudah dipasangi bom saat serangan berlangsung. Dikutip CNN, untuk memastikan identitas Baghdadi, saat ini tengah dilakukan tes DNA dan biometrik.
Wakil Sekretaris Pers Gedung Putih Hogan Gidley, menyatakan Presiden Donald Trump akan membuat pengumuman besar atas peristiwa tersebut di Ruang Penerimaan Diplomatik pada Minggu pagi (27/10) waktu setempat. Persiapan pengumuman telah dilakukan sejak Sabtu (26/10) malam.
Dalam akun Twitter, Trump juga telah menyebut "sesuatu yang sangat besar baru saja terjadi!"
Baghdadi diyakini sebagai pemimpin kelompok ISIS yang paling dicari selama lima tahun terakhir. Pejabat pertahanan menyebut CIA juga turut membantu perburuan pemimpin ISIS tersebut.
Pada April lalu, video yang diunggah media ISIS al-Furqan menunjukkan seorang pria mengaku sebagai Baghdadi berbicara di Masjid Agung di Mosul. Itu adalah kali pertama Baghdadi terlihat sejak Juli 2014.
Pada bulan Februari 2018, beberapa pejabat AS mengatakan Baghdadi terluka dalam serangan udara yang terjadi pada Mei 2017, dan harus melepaskan komando atas kelompok ISIS hingga lima bulan karena cedera.
Baghdadi diketahui telah menjadi pemimpin Negara Islam Irak (ISI) pada tahun 2010.
Pada tahun 2013, ISIS menyatakan penyerapannya terhadap kelompok militan yang didukung Al Qaeda di Suriah dan Baghdadi. Ia mengatakan bahwa kelompoknya sekarang akan dikenal sebagai Negara Islam di Irak dan Levant (ISIL atau ISIS) kala itu. (ara/dea)
from CNN Indonesia https://ift.tt/346ePX8
via IFTTT
No comments:
Post a Comment