Taiwan News melaporkan bahwa parlemen meloloskan anggaran tersebut dalam pertemuan pada Selasa (29/10), setelah kubu berkuasa dan oposisi menyepakati pembelian jet itu 24 Oktober lalu.
Kesepakatan itu mencakup pembelian 66 jet tempur beserta peralatannya, juga teknis transfer komponen kunci F-16V dari AS, serta pembangunan pusat perakitan di Taiwan.
Kementerian Luar Negeri AS sendiri sudah meloloskan prospek penjualan jet tempur ke Taiwan ini pada Agustus lalu.
"China akan mengambil seluruh tindakan apapun untuk mengamankan kepentingan kami, termasuk dengan menjatuhkan sanksi atas perusahaan AS yang berpartisipasi menjual senjata ke Taiwan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang.
Geng menganggap penjualan senjata itu "merupakan intervensi serius dalam urusan internal China". Ia juga menyebut rencana AS itu menyepelekan kedaulatan dan kepentingan keamanan China.
[Gambas:Video CNN]
China sendiri menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayah kedaulatannya di bawah prinsip "Satu China." Namun, Taiwan selalu menyerukan kemerdekaan penuh dari China.
Sementara itu, AS memang merupakan negara pemasok senjata utama bagi Taiwan. AS sebenarnya tidak memiliki hubungan resmi dengan Taiwan.
Namun, di bawah Taiwan Relation Act yang diteken pada 1979 lalu, AS memiliki keterikatan hukum untuk membantu Taiwan mempertahankan diri, terutama dari sektor pertahanan dan keamanan. (has)
from CNN Indonesia https://ift.tt/31WCIPx
via IFTTT
No comments:
Post a Comment