Sebagaimana dilansir dari AFP, Senin (2/9), sebelumnya pemerintah Negeri Jiran telah mengembalikan 10 peti kemas berisi limbah plastik ke beberapa negara dan menutup 155 pabrik pengolahan ilegal. Namun, pejabat senior Kementerian Lingkungan Hidup, K. Nagulendran, menyatakan pemerintah masih kesulitan mengidentifikasi 198 peti kemas lain yang diduga mengandung limbah plastik di tiga pelabuhan.
Asia Tenggara menjadi kawasan pembuangan limbah plastik dari beberapa negara seperti Amerika Serikat, Australia, dan Inggris akibat kebijakan impor sampah yang dilakukan China. Sebelumnya Tiongkok menjadi industri daur ulang limbah plastik terbesar.
Beberapa negara Asia Tenggara telah mengirimkan kembali limbah yang tidak diinginkan dalam beberapa bulan terakhir.
Indonesia kemudian mengembalikan lima peti kemas milik perusahaan Kanada yang berisi berbagai macam limbah ke AS satu bulan setelahnya.
Kemudian pada Juli lalu, Kamboja ikut mengembalikan berton-ton peti kemas berisi limbah ke AS dan Kanada.
[Gambas:Video CNN] (fls/ayp)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2NJZS8o
via IFTTT
No comments:
Post a Comment