Duta Besar Korut untuk PBB, Kim Song, mengatakan bahwa Ri tak dapat menghadiri sidang Majelis Umum "karena jadwal" padat.
Kim mengonfirmasi kabar ini setelah Reuters mempertanyakan perubahan pembicara yang mewakili Korut dalam sidang Majelis Umum PBB pada 30 September mendatang.
Kantor Kim menekankan bahwa tak ada yang ganjil dengan keputusan ini karena sebelumnya, Korut selalu diwakili oleh pejabat dengan tingkatan berbeda-beda.
Ri sendiri dikenal sebagai negosiator andalan Korut dalam perundingan terkait denuklirisasi dengan AS. Namun belakangan, Ri menyebut negosiasi dengan AS seperti diplomasi beracun.
Namun, Korut mengancam bakal terus melakukan uji coba nuklir jika AS dan Korsel tak menghentikan latihan militer gabungan.
Menurut Korut, perundingan denuklirisasi tak dapat berjalan beriringan dengan latihan militer. Selama ini, Korut menganggap latihan gabungan AS-Korsel tersebut sebagai upaya untuk menginvasi negaranya.
Setelah pertemuan pertama Kim Jong-un dan Presiden Donald Trump di Singapura tahun lalu, AS sempat menghentikan latihan militer dengan Korsel agar perundingan berjalan mulus.
Meski demikian, sejak pertemuan pertama itu, hubungan AS dan Korut terus mengalami pasang surut. Relasi kian terpuruk setelah pertemuan kedua Kim dan Trump di Hanoi berakhir tanpa kesepakatan apa pun.
Di tengah ketidakpastian tersebut, Trump tetap ingin menghidupkan perundingan. Ia pun mengajak Kim bertemu di perbatasan Korsel dan Korut pada akhir Juni lalu.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin sepakat melanjutkan perundingan denuklirisasi. Namun kemudian, AS tetap menggelar latihan gabungan dengan Korsel.
from CNN Indonesia https://ift.tt/2UwUiaF
via IFTTT
No comments:
Post a Comment