Demonstrasi ini dianggap menjerumuskan kota yang dikuasai China tersebut ke dalam krisis politik terburuk.
Front Hak Asasi Warga, penyelenggara protes massa sebelumnya, membatalkan demonstrasi Sabtu, setelah tidak diberi izin, tapi tak adanya izin ternyata tak menghentikan orang yang berdemonstrasi pada masa lalu.
Sekalipun demonstrasi tersebut sudah dibatalkan, namun pihak kepolisian tetap mengantisipasi kemungkinan adanya demonstrasi tanpa izin.
"Walaupun penyelenggara mengatakan mereka akan membatalkan kegiatan tersebut, kami menduga orang tetap akan keluar," kata seorang polisi senior dikutip Antara dari Reuters.
"Jika mereka keluar, kami akan lihat bagaimana mereka bertindak. Jika mereka melakukannya dengan cara damai, polisi akan melakukan tindakan proporsional untuk mencegah bentrokan besar. Jika mereka menggunakan kekerasan, polisi juga harus melakukan tindakan proporsional untuk menghentikan kerusuhan," katanya.
Polisi Hong Kong menangkap sejumlah pendemo pada Jumat (30/8), dalam upaya mengendalikan gerakan yang dimulai dengan kemarahan akibat rencana peraturan yang akan mengizinkan pengekstradisian tersangka pelanggar hukum ke China Daratan.
Hanya saja, China membantah tuduhan mencampuri urusan di Hong Kong, yang katanya adalah urusan dalam negeri. China telah mencela protes itu dan memperingatkan mengenai kerusakan ekonomi.
Sebelumnya, China mengisyaratkan tidak segan mengerahkan pasukan ke Hong Kong dengan alasan meredam kerusuhan dalam demonstrasi. Mereka menyatakan bisa melakukannya meski pemerintah setempat tidak meminta bantuan. (chs)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2MMBUcP
via IFTTT
No comments:
Post a Comment