Pages

Tuesday, August 6, 2019

Jutawan Tersangka Pembunuh Istri Ditangkap Usai 4 Tahun Buron

Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang jutawan kelahiran Inggris yang sempat menjadi buronan selama empat tahun akhirnya ditangkap di Meksiko pada Selasa (6/8). Dia diekstradisi ke Amerika Serikat untuk menjalani persidangan terkait kasus pembunuhan sang istri di rumah mereka di California.
 
Dilansir Channel News Asia, pelaku bernama Peter Chadwick (55), warga AS melalui proses naturalisasi, kedapatan membunuh sang istri, Quee Choo Lim yang diketahui berasal dari keluarga kaya di Malaysia.  
Chadwick ditangkap di dekat Mexico City berkat sebuah petunjuk yang muncul setelah pihak berwenang AS menawarkan iming-iming hadiah sebesar US$100 ribu.
 
"Kami menangkap seorang buronan AS yang selama ini paling dicari," ujar pengacara wilayah Orange County, Todd Spitzer.
 
"Mari jangan lupakan hal pahit (yang terjadi), ada seorang korban, istri berusia 21 tahun yang dicintai, ibu dari tiga orang anak," ucapnya.

 [Gambas:Video CNN]

True Crime Daily
melaporkan bahwa Chadwick dan Lim sempat menghilang dari rumahnya pada Oktober 2012 lalu. Pihak kepolisian mendapat laporan tersebut setelah keduanya tidak menjemput putranya di sekolah.
 
Tak lama kemudian, polisi menerima panggilan dari Chadwick yang melaporkan bahwa istrinya telah dibunuh oleh seorang tukang sebelum disandera. Chadwick juga mengatakan bahwa sang pembunuh memaksanya pergi ke Meksiko untuk membuang jasad istrinya.
 
Namun, kepolisian AS menyadari ada kejanggalan dari laporan tersebut, di mana pihaknya melihat ada bekas cakaran di leher Chadwick dan jejak darah kering di bawa kuku jarinya.


Hingga akhirnya, polisi menemukan bahwa insiden pembunuhan itu terjadi di rumah keduanya dan Chadwick menyembunyikan jasad Lim ke pembuangan sampah di San Diego, California.
 
Menurut hasil penelusuran polisi, Chadwick diduga telah mencekik sang istri ketika mereka sedang bertengkar terkait pembagian harta gono gini jika mereka bercerai.
 
Chadwick, pengusaha properti itu sempat dibebaskan pada Desember 2012 dengan jaminan US$1 juta dan wajib menyerahkan paspor AS dan Inggris miliknya.
 
Namun, Chadwick melarikan diri pada 2015 dan menarik semua uangnya dari tujuh rekening bank miliknya. Sebelum melarikan diri, Chadwick juga sempat mengambil uang dari dari tujuh kartu kreditnya.
 
Pasukan Marshal AS, David Singer mengatakan Chadwick sempat mencoba mengelabui polisi dengan meninggalkan jejak seakan-akan ia melarikan diri ke Kanada.
 
Chadwick juga diketahui memiliki sejumlah dokumen identitas palsu dan selama empat tahun belakangan, ia tinggal di sebuah apartemen besar di Puebla, sebuah kota dekat Mexico City di mana banyak ekspatriat AS yang tinggal di sana.
 
Proses pra-sidang Chadwick sendiri akan dimulai pada Rabu (7/8) dan jika ia terbukti melakukan pembunuhan, Chadwick terancam hukuman penjara seumur hidup. 

(ajw/dea)

Let's block ads! (Why?)



from CNN Indonesia https://ift.tt/2ZD9nJG
via IFTTT

No comments:

Post a Comment