Pages

Thursday, August 1, 2019

Jatuhkan Sanksi ke Menlu Iran, AS Disebut Ketakutan

Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Iran Hassan Rouhani menyebut sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat kepada Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif sebagai bentuk ketakutan.

"Mereka takut dengan wawancara menteri luar negeri kami," kata Rouhani dalam pidato yang disiarkan televisi merujuk pada wawancara Zarif dengan sebuah media di New York.


Menurut Rouhani, sanksi tersebut sebagai bentuk kekhawatiran Washington akan diplomat ulung mereka. "Sangat jelas Gedung Putih terguncang oleh kata-kata dan logika dari diplomat berpengetahuan dan teguh," katanya.

Dia menilai pemberian sanksi tersebut juga menunjukkan sifat kekanak-kanakan AS. "Musuh kita sangat tidak berdaya sehingga mereka kehilangan kemampuan untuk bertindak dan berpikir dengan bijak."

[Gambas:Video CNN]

Sanksi terhadap Menlu Iran itu dijatuhkan oleh Biro Pengendalian Aset Luar Negeri Kementerian Keuangan Amerika Serikat.

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin menyatakan sanksi itu dijatuhkan karena Zarif telah berbuat ceroboh.

"Zarif melaksanakan agenda sembrono dari pemimpin tertinggi Iran (Ayatollah Ali Khamenei), dan dia merupakan juru bicara utama rezim Iran di seluruh dunia," kata Steven Mnuchin.


Sanksi itu membuat Zarif tidak bisa mempunyai properti atau hal-hal lain di AS. "Amerika Serikat mengirim pesan yang jelas kepada rezim Iran bahwa perilakunya (Zarif) baru-baru ini tidak dapat diterima."

Zarif pun merespons keputusan AS itu melalui akun Twitter.


"Alasan AS menargetkan saya adalah karena saya satu-satunya juru bicara Iran di dunia. Apakah kebenaran itu sangat menyakitkan? Sanksi itu tidak berdampak kepada saya maupun keluarga, karena saya tidak mempunyai properti atau usaha di luar Iran. Terima kasih telah menganggap saya sebagai ancaman atas rencana kalian," cuit Zarif.

Ketegangan antara kedua negara tersebut semakin meningkat setelah Presiden AS, Donald Trump, menarik diri dari kesepakatan nuklir dengan Iran, Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) yang disepakati pada 2015 lalu.

Sementara itu, kekhawatiran akan konflik langsung antara AS dan Iran juga meningkat sejak Mei, di mana sejumlah serangan diluncurkan terhadap beberapa tanker minyak di kawasan Teluk.

Selain itu, ada juga aksi balasan Iran yang menembak jatuh pesawat nirawak (drone) pengawas milik AS, serta rencana serangan udara AS terhadap Iran pada bulan lalu yang sempat dibatalkan Trump. (dea)

Let's block ads! (Why?)



from CNN Indonesia https://ift.tt/333F3tE
via IFTTT

No comments:

Post a Comment