"Kami terpaksa mengembangkan (rudal), menguji, dan menggunakan sarana fisik yang kuat dan penting bagi pertahanan nasional. Pemerintah AS dan Korsel tidak dapat menangkal (senjata) ini," ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri Korut seperti dikutip kantor berita KCNA, Selasa (6/8).
Ia menilai latihan bersama kedua negara di kawasan merupakan "latihan perang agresif yang mensimulasikan rencana untuk menyerang Korut lebih dahulu."
Pyongyang menuturkan latihan perang AS-Korsel membuat negara terisolasi itu tidak berminat lagi untuk berdiskusi masalah denuklirisasi dalam waktu dekat.
"Dialog konstruktif tidak dapat diharapkan terjadi saat praktik simulasi perang menargetkan mitra dialog sedang berlangsung," ucap pejabat Korut tersebut seperti dikutip AFP.
Ancaman ini juga muncul tak lama setelah Pyongyang menembakkan dua proyektil tak dikenal dari Hwanghae Timur pada Selasa pagi.
Melalui pernyataan, Kepala Staf Gabungan Militer Korsel menuturkan dua proyektil tak dikenal itu diperkirakan merupakan rudal balistik jarak pendek.
Peluru kendali itu meluncur sejauh 450 kilometer dan ketinggian 37 kilometer ke arah Laut Timur atau Laut Jepang dengan kecepatan "setidaknya 6,9 Mach". (ayp/ayp)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2Yq6nUp
via IFTTT
No comments:
Post a Comment