"Saya selalu bilang kalau anggur Amerika lebih baik dari anggur Perancis!" cuit Trump di Twitternya pada Jumat.
Kicauan Trump ini lantas menjadi peringatan bahwa dirinya mungkin akan meningkatkan tarif impor terhadap minuman ikonik asal Perancis tersebut.
Dilansir dari The Independent, kicauan itu ia sampaikan tak lama setelah Perancis mengumumkan pengenaan pajak kepada sejumlah perusahaan teknologi AS.
"Perancis baru saja mengenakan pajak digital kepada perusahaan-perusahaan teknologi Amerika kita yang hebat. Jika ada yang memungut pajak dari mereka (perusahaan teknologi), itu seharusnya negara asal mereka, AS," ujar Trump.
[Gambas:Video CNN]
"Kami akan segera mengumumkan aksi balasan yang substansial atas kebodohan Macron. Saya selalu bilang kalau anggur Amerika lebih baik dari anggur Perancis!" kata Trump.
Namun, pernyataan Trump yang membandingkan anggur negaranya dengan milik Perancis menimbulkan kritik dari sejumlah pakar anggur. Menurut mereka, untuk menilai kualitas anggur dibutuhkan "penciuman," sedangkan Trump yang diketahui bukan seorang peminum hanya menggunakan penglihatannya saja.
Seorang pakar anggur terkenal pun mempertanyakan bagaimana Trump dapat mengetahui perbedaan anggur-anggur tersebut.
Seperti dilansir AFP, Trump sempat menjelaskan teknik yang ia gunakan dalam menilai kedua jenis anggur tersebut.
"Saya tidak minum anggur. Saya hanya suka penampilan mereka (anggur)," kata Trump ketika ditemui di Kantor Oval.
Trump sendiri diyakini mulai pantang meminum anggur sejak kematian saudara laki-lakinya, Fred Trump Jr. yang wafat di usia 43 tahun setelah bertahun-tahun menjadi pecandu alkohol.
"Saya tidak pernah minum alkohol seumur hidup saya dimana saya sangat senang dan bangga," ujar presiden AS itu kepada CNBC pada 2012 silam.
Sementara itu, dua pekan lalu, Senat Perancis telah menyetujui retribusi sebesar tiga persen yang akan diberlakukan kepada perusahaan-perusahaan layanan digital dengan pendapatan lebih dari $28 juta atau Rp90,6 miliar dalam pendapatan Perancis serta $835 juta atau Rp11,7 triliun di seluruh dunia.
Menurut pihaknya, retribusi diperlukan karena perusahaan-perusahaan internet multinasional besar seperti Facebook dan Amazon mampu meraih keuntungan di beberapa negara berpajak rendah seperti Irlandia.
Selain Perancis, negara Uni Eropa lainnya juga turut mengumumkan rencana penerapan pajak digital mereka, di antaranya Austria, Inggris, Spanyol dan Italia. (ajw/dea)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2OqUysx
via IFTTT
No comments:
Post a Comment