Pages

Tuesday, July 30, 2019

AS Berencana Bangun Infrastruktur Militer di Australia

Jakarta, CNN Indonesia -- Amerika Serikat dilaporkan berencana membangun infrastruktur militer di Australia dengan biaya US$211,5 juta atau setara Rp2,9 triliun.

"Pembangunan fasilitas ini akan mendukung Force Posture Initiatives," ujar Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne, seperti dilansir Reuters.

Force Posture Initiatives sendiri merupakan kerja sama yang disepakati Australia dan AS pada 2011 lalu untuk memperkuat hubungan pertahanan kedua negara.

Melalui program tersebut, AS mengirimkan 2.500 personel marinir untuk mengikuti pelatihan di Australia setiap tahunnya.

Payne tak menjabarkan lebih lanjut rincian infrastruktur yang dimaksud. Namun sebelumnya, sejumlah media Australia melaporkan bahwa AS berencana membangun pelabuhan di dekat Darwin.

Darwin sendiri selama ini menjadi markas pasukan AS yang mengikuti program pelatihan tahunan di Australia.

"Hanya pelabuhan yang masih kurang dalam hubungan militer AS dan Australia," ucap direktur program keamanan nasional di Universitas La Trobe, Euan Graham.

Juru bicara Kedutaan Besar AS di Canberra enggan menanggapi pemberitaan tersebut. Sementara itu, Kementerian Pertahanan Australia juga ogah memberikan informasi jika rencana ini belum disetujui Kongres AS.

Jika rencana ini benar-benar terwujud, AS akan mendirikan fasilitas di pelabuhan Darwin, dekat lahan yang disewa selama 99 tahun oleh perusahaan petrokimia China, Landbridge Group Co.

Kontrak sewa antara Australia dan Landbridge Group Co yang disepakati pada 2015 itu sempat membuat AS geram.

Ketegangan antara AS dan China sendiri terus meningkat sejak Donald Trump terpilih menjadi presiden pada 2016. Selain perang dagang, Trump juga memicu persaingan latihan militer di kawasan Asia Pasifik. (has)

Let's block ads! (Why?)



from CNN Indonesia https://ift.tt/2Mrncar
via IFTTT

No comments:

Post a Comment