Pages

Monday, July 29, 2019

Rusia Tahan 1.400 Demonstran yang Tuntut Pemilu Adil

Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Rusia menahan 1.400 orang yang ikut serta dalam demonstrasi untuk menuntut pemilihan umum bebas dan adil pada akhir pekan lalu.

AFP melaporkan bahwa kepolisian menahan para demonstran itu dalam demonstrasi di Moskow yang memang tak berizin.

Sekitar 3.500 orang itu tetap menggelar unjuk rasa karena geram dengan ketidakadilan pemerintah yang menjegal langkah oposisi untuk ikut serta dalam pemilu lokal.

Demonstrasi itu pun berakhir ricuh. Kepolisian memukuli pengunjuk rasa yang baru saja mulai berkumpul di depan gedung balai kota.

Unjuk rasa ini merupakan tindak lanjut dari demonstrasi yang dihadiri 22 ribu orang sepekan sebelumnya.

Demonstrasi itu digagas oleh tokoh oposisi Presiden Vladimir Putin, Alexei Navalny, untuk memprotes pemerintah karena tak mengizinkan kandidat oposisi ikut serta dalam pemilihan umum lokal pada September mendatang.

Para pejabat penyelenggara pemilu mengatakan bahwa mereka melarang para kandidat itu karena mereka gagal mengumpulkan tanda tangan pendukung yang cukup.

Namun, para kandidat tersebut menganggap alasan sebenarnya adalah karena mereka mencoba menantang kebijakan para sekutu Putin.

Dalam orasinya, Navalny pun memberikan waktu bagi penyelenggara pemilu sepekan untuk memasukkan nama-nama kandidat oposisi itu ke dalam daftar peserta pemilihan umum.

Jika permintaan itu tak dikabulkan, Navalny menyerukan demonstrasi besar-besaran tanpa izin di luar gedung balai kota Moskow.

[Gambas:Video CNN]

Aparat akhirnya menangkap Navalny karena dianggap menyerukan demonstrasi tanpa izin. Penahanan ini menjadi sorotan tersendiri karena tak lama setelahnya, Navalny dilarikan ke rumah sakit.

Navalny disebut mengalami alergi akut yang menyebabkan wajahnya membengkak dan kulitnya memerah. Ia diduga terpapar zat kimia mencurigakan.

Let's block ads! (Why?)



from CNN Indonesia https://ift.tt/2GzZEwa
via IFTTT

No comments:

Post a Comment