Lalat tersebut terlihat hinggap di bagian dahi dan pipi sang presiden ketika sedang menyampaikan pidatonya di sebuah sekolah di Manila. Akibatnya, Duterte pun langsung mengayunkan lengannya untuk mengusir serangga yang kerap berseliweran di tempat-tempat kotor itu.
"Saya telah lama berseteru dengan pastor. Lalat itu mendapat perintah dari mereka (pastor). Itu (lalat) telah mengikuti saya beberapa waktu," kata Duterte yang akhirnya memancing gelak tawa dari para hadirin.
Duterte pun sempat mengutuk lalat itu lantaran ia tak berhasil menjentikkannya dengan jari saat serangga itu hinggap di mikrofon.
"Tunggu sampai saya selesai berpidato. Saya akan meremukkan kamu (lalat) dengan kertas naskah ini," katanya, seperti dilansir AFP, Rabu (31/7).
Menurut Duterte, ajaran gereja "sama sekali tidak dapat diterima oleh akal sehat saya yang diberikan Tuhan."
"Saya punya Tuhan. Saya hanya tidak mau dibebani oleh agama," ujar Duterte.
Tahun lalu, Duterte juga sempat membuat marah para pemimpin gereja karena mengutip ayat Alkitab tentang penciptaan manusia sambil mengatakan, "Siapakah Tuhan yang bodoh ini?"
Banyak pemimpin gereja yang mengkritik kebijakan-kebijakan Duterte, termasuk tindakan keras terhadap jaringan sindikat dan pengguna narkoba yang menewaskan ribuan jiwa. Mereka juga menentang usulan Duterte untuk kembali menerapkan hukuman mati.
Insiden pidato Duterte yang diganggu lalat hari Selasa kemarin bukanlah yang pertama kalinya. Pada Mei lalu, seekor kecoak juga terlihat sedang merayap naik turun di pundaknya saat Duterte sedang menyampaikan pidato di sebuah kampanye menjelang pemilihan kongres.
Duterte pun kala itu bergurau bahwa kecoak tersebut adalah suruhan kelompok oposisi. (ajw/ayp)
from CNN Indonesia https://ift.tt/331bIjv
via IFTTT
No comments:
Post a Comment