1. Tak Akur dengan Trump, Petinggi Intelijen AS Pilih Mundur
Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat, Dan Coats, dilaporkan bakal mengundurkan diri dari jabatannya pada Agustus mendatang. Diduga kuat dia memilih mundur karena tidak akur dengan Presiden Donald Trump saat menyandang posisi itu selama dua tahun.
Seperti dilansir Associated Press, Senin (29/7), kabar pengunduran diri Coats justru disampaikan oleh Trump melalui cuitan di akun Twitternya. Dia menyampaikan ucapan terima kasih atas jasa-jasa Coats.
Coats selama ini memang kerap silang pendapat dengan Trump, terutama terkait dengan penyelidikan yang dilakukan Mueller. Hal ini sempat berakibat buruk memicu konflik antara Trump dengan sejumlah badan spionase setempat.
[Gambas:Twitter]
Trump mengeluh kepada Coats kecurigaan soal intervensi Rusia itu mengganggu jalannya pemerintahan. Sementara Coats berkeras supaya para penyelidik terus bekerja sesuai tahapan.
Trump dan Coats juga berbeda pendapat soal penilaian kemampuan senjata nuklir Korea Utara. Trump memilih jalur persuasif untuk mendekati Korut supaya mau melucuti senjata nuklir.
Sedangkan Coats menyatakan dari hasil analisis tidak yakin Korut mau melucuti senjata nuklir. Sebab menurut dia Pemimpin Korut, Kim Jong-un, menganggap senjata nuklir sangat penting untuk mempertahankan citra negara dan rezim di mata rakyat demi menjaga kekuasaan.
2. Bom Meledak di Kantor Capres Afghanistan, 20 Orang Tewas
Dilaporkan sebanyak 20 orang meninggal dan 50 lainnya luka-luka dalam serangan terhadap kantor tim sukses kandidat presiden Amrullah Saleh di Ibu Kota Kabul. Saleh adalah rekan dekat Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, seperti dilansir AFP, Senin (29/7).
Rakyat Afghanistan bakal menghadapi pemilihan presiden untuk menentukan nasib bangsa mereka di masa mendatang. Namun, pesta demokrasi itu diwarnai oleh kekerasan dan serangan teror bom.
Ledakan terjadi pada Minggu (28/7) pukul 16.40 waktu setempat. Sebuah bom meledak di kantor organisasi Pemuda Hijau, sebuah lembaga yang dipimpin Saleh. Saleh dilaporkan berada di sana saat serangan terjadi, tetapi selamat meski mengalami luka-luka.
Setelah ledakan bom, seseorang dengan membawa senjata menembaki seisi kantor dan bersembunyi di sana. Aksi baku tembak dengan aparat terjadi selama tiga jam, kemudian pelaku berhasil ditembak mati.
3. Penembakan di Festival Kuliner AS, 4 Orang Tewas
Teror penembakan terjadi di dalam festival kuliner Gilroy Garlic, di Kota Gilroy selatan San Jose, California, Amerika Serikat. Jumlah korban meninggal dalam peristiwa sampai saat ini tercatat mencapai empat orang, termasuk satu pelaku.
Menurut Kepala Kepolisian Gilroy, Scot Smithee, anak buahnya melumpuhkan pelaku dengan cara ditembak hingga meninggal di tempat. Sedangkan korban luka akibat insiden itu saat ini tercatat mencapai 15 orang. Mereka terdiri dari orang-orang yang terkena tembakan dan cedera karena panik saat menyelamatkan diri.
Menurut Smithee, pelaku diduga masuk ke lokasi festival dengan memotong pagar kawat. Diduga pelaku penembakan lebih dari satu orang, seperti dilansir Reuters, Senin (29/7). (ayp)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2YeReFh
via IFTTT
No comments:
Post a Comment