Aksi protes ini terjadi sepekan setelah para calon pro-demokrasi terpilih dalam pemilihan dewan distrik. Unjuk rasa tersebut pun mengakhiri 'minggu tenang' yang sempat terjadi usai serangkaian aksi demonstrasi besar-besaran terjadi sejak hampir enam bulan terakhir.
Bentrokan ini juga menandai dimulainya kembali konfrontasi antara pengunjuk rasa dan polisi. Dimana aparat menembakkan gas air mata ke arah kerumunan massa, termasuk anak-anak di dalamnya.
Dikutip dari AFP, Senin (2/12), para pengunjuk rasa kembali turun ke jalan ketika mereka berusaha untuk menekan pemerintah setelah pemilihan dewan distrik pada 24 November yang memenangkan anggota dewan pro demokrasi.
"Pemerintah masih tidak mendengarkan kami sehingga protes akan berlanjut, mereka tidak akan berhenti," kata seorang siswa berusia 20 tahun, Chen.
"Sulit untuk memprediksi apa yang akan terjadi. Tetapi orang-orang masih sangat marah dan menginginkan perubahan," kata dia.
Demonstrasi pada hari Minggu ini awalnya berjalan damai, dengan orang-orang bergerombol di sekitar tepi sungai. Para peserta membawa atribut demonstrasi seperti spanduk.
"Jangan pernah lupakan mengapa Anda memulai," begitu salah satu tulisan pada spanduk yang dibawa oleh pengunjuk rasa.
Seorang gadis kecil dengan rambut kuncirnya memimpin nyanyian berisi tuntutan mereka untuk pemilihan langsung legislatif dan eksekutif pemerintah kota.
[Gambas:Video CNN] (AFP/osc)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2Y45i1f
via IFTTT
No comments:
Post a Comment