"Lima orang simpatisan ISIS berkewarganegaraan Jerman dipulangkan ke negara asalnya hari ini (Selasa)," ungkap Menteri Dalam Negeri Turki Fathi Bashagha seperti dilansir AFP.
Pemulangan lima simpatisan ISIS asal Jerman ini dilakukan setelah sebelumnya upaya pemulangan serupa dilakukan pada Sabtu (23/11) lalu.
Kementerian Luar Negeri Jerman untuk pertama kalinya menerima pemulangan seorang simpatisan ISIS dan anak-anaknya dari sebuah kamp penjara di Suriah Utara. Kepulangan perempuan yang disebut berusia 30 tahun itu terjadi setelah melalui proses negosiasi panjang.Pihak berwenang disebut telah melakukan penyelidikan terhadap perempuan tersebut sejak 2016. Ia diduga menjadi bagian dari ISIS dan menelantarkan anak-anaknya.
Bulan lalu Turki menahan hampir 1.200 anggota ISIS berwarganegaraan asing dan telah menangkap 387 anggota ISIS di Suriah utara.
Proses pemulangan simpatisan ISIS tidak selalu berjalan mulus. Sejumlah negara Barat kerap menolak hingga mencabut status kewarganegaraan warganya yang diketahui bergabung dengan ISIS.Yunani secara tegas sempat menolak pemulangan simpatisan ISIS. Sementara Inggris mencabut status terhadap lebih dari 100 warga negara yang diduga bergabung dengan ISIS.
Merujuk pada Konvensi New York 1961, kebijakan mencabut status kewarganegaraan sebenarnya tergolong ilegal. Namun beberapa negara seperti Inggris dan Prancis belum meratifikasi kebijakan pencabutan warga negara terhadap warga negara. (evn)
from CNN Indonesia https://ift.tt/361ASPY
via IFTTT
No comments:
Post a Comment