Hal itu disampaikan Macron saat menggelar konferensi pers bersama dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di sela-sela KTT NATO di London, Selasa (3/12).
"Ketika saya melihat Turki, mereka sekarang berperang melawan kelompok yang bertempur dengan kami. Tetapi kadang-kadang mereka bekerja sama dengan proxy ISIS," kata Macron dikutip dari AFP.
Turki Oktober lalu menyerang milisi Kurdi di Suriah. Macron menegaskan menolak ambiguitas Turki terhadap ISIS, sebab Ankara melawan milisi Kurdi yang selama ini menjadi sekutu AS dalam memerangi kelompok teroris itu.
Rencananya Macron akan bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam pertemuan NATO. "Kami sudah tidak bisa kerja sama lagi dengan Turki, terkait keamanan, perdagangan," kata Macron.
[Gambas:Video CNN]
Kata dia, di pertemuan NATO nanti, Turki harus memberikan klarifikasi soal masalah tersebut. Termasuk soal keanggotaan Turki di NATO.
Macron menilai kerja sama dengan Turki sulit dilanjutkan mengingat keputusan mereka membeli sistem rudal S-400 dari Rusia yang sangat ditentang AS.
AS menyebut S-400 tidak kompatibel dengan NATO dan dapat menimbulkan ancaman bagi jet-jet F-35 Lockheed Martin Corp.
Sebelumnya Pemerintah Turki juga menuduh Macron berada di balik aksi terorisme di Suriah. Tudingan itu dilontarkan untuk merespons kritikan Macron terkait operasi Ankara di Suriah.
"Bagaimanapun, dia (Macron) mensponsori organisasi teroris, dia menerimanya secara teratur di Elysee (istana kepresidenan)," kata Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu seperti dikutip dari kantor berita Anadolu. (dea/dea)
from CNN Indonesia https://ift.tt/382Ein7
via IFTTT
No comments:
Post a Comment