Seorang pejabat tinggi Korut seperti dilansir CNN memperingatkan hadiah yang dimaksud tergantung pada hasil pertemuan antara Washington dan Pyongyang.
Sebagian orang menafsirkan ucapan tidak menyenangkan itu sebagai tanda bahwa Korea Utara akan melanjutkan uji coba rudal jarak jauh. Pernyataan ini muncul jelang tenggat waktu pada akhir tahun terkait negosiasi nuklir oleh pemerintah Trump.
Wakil menteri di Kementerian Luar Negeri Korea Utara yang menangani isu-isu AS, Ri Thae Song menuduh para pembuat kebijakan AS memanfaatkan dua pertemuan dengan Kim Jong-un untuk keuntungan politik dalam negeri mereka."Pertemuan yang digembar-gemborkan AS, pada dasarnya hanya trik bodoh untuk membuat Korea Utara terikat dialog dan digunakan untuk situasi dan pemilihan AS," kata Ri.
[Gambas:Video CNN]
Sebelumnya Korea Utara juga sempat mengajukan ancaman serupa saat peluncuran uji coba pertama rudal balistik antarbenua pada 2017 lalu.
Saat itu Korut menyebut uji coba tersebut sebagai hadiah perayaan kemerdekaan AS yang jatuh pada 4 Juli. Tak pelak uji coba saat itu memicu ketegangan antar kedua negara.
Sebelumnya Presiden Donald Trump dan Pemimpin Tertinggi Kim Jong-un di Vietnam pada Februari lalu, namun tak membuahkan hasil.Keduanya masih berselisih pendapat terkait sanksi yang diterapkan kepada Korut. Di satu sisi, Trump masih ingin menerapkan sanksi terhadap Korut sampai negara itu benar-benar melucuti senjata nuklir sepenuhnya.
Sementara itu, Korut menginginkan AS mencabut sanksi secara bertahap sembari negaranya melucuti senjata nuklir dan program pengembangan rudalnya. (evn)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2OQti4P
via IFTTT
No comments:
Post a Comment