Para pengunjuk rasa telah turun ke jalan sejak awal Oktober. Unjuk rasa ini yang terbesar di Irak dalam beberapa dasawarsa. Aksi-aksi protes ini dipicu oleh kemarahan pada layanan publik yang buruk, kurangnya pekerjaan, dan korupsi di tubuh pemerintah yang meluas.
Pasukan keamanan dan kelompok-kelompok bersenjata merespons demonstrasi dengan kekerasan, menewaskan lebih dari 420 orang dan melukai 15.000, menurut penghitungan AFP yang dikumpulkan dari petugas medis dan komisi hak-hak Irak.
Korban melonjak drastis minggu ini, ketika kekerasan oleh pasukan keamanan menyebabkan puluhan orang tewas di Baghdad, kota suci Syiah Najaf dan bagian selatan Nasiriyah --tempat kelahiran Perdana Menteri Abdul Mahdi.
Menghadapi tekanan dari jalan dan ulama Syiah agung negara itu Ayatullah Ali Sistani, Abdul Mahdi mengumumkan pada hari Jumat bahwa ia akan mengajukan pengunduran dirinya ke parlemen dan keputusan diterima atau tidak akan dilakukan hari Minggu ini.
Pengajuan mundur Mahdi itu tak menyurutkan gelombang unjuk rasa di ibukota dan di wilayah selatan yang mayoritas Syiah.
"Kami akan melanjutkan gerakan ini," kata seorang pengunjuk rasa di kota Diwaniyah selatan, di mana ribuan orang keluar Sabtu pagi.
"Pengunduran diri Abdul Mahdi hanyalah langkah pertama, dan sekarang semua tokoh korupsi harus disingkirkan dan diadili."
[Gambas:Video CNN] (AFP/osc)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2L8O0uu
via IFTTT
No comments:
Post a Comment