Dilansir AFP, kepolisian melakukan penggeledahan setelah lokasi tersebut diduduki oleh demonstran selama dua pekan terakhir.
Sebelumnya sekitar 100 polisi menyisir Universitas Politeknik Hong Kong sejak Rabu (27/11) untuk mencari demonstran yang masih bersembunyi. Penyisiran juga dilakukan untuk mengumpulkan barang-barang berbahaya yang dijadikan senjata.
Selain menjadi titik kumpul demonstran, di lokasi yang sama juga sempat terjadi bentrokan antara polisi dengan massa pada 17 November lalu.Selama penyisiran polisi menemukan jejak sisa 4.000 bom molotov, batu bata, busur, anak panah, dan senjata yang digunakan untuk melakukan perlawanan.
[Gambas:Video CNN]
Seorang pria sempat menyebutkan setidaknya ada 20 demonstran yang tersisa di dalam kampus pada Rabu malam. Akan tetapi, seorang pegawai kampus mengungkapkan pihaknya hanya menemukan satu orang demonstran di dalam dan para wartawan tidak melihat tanda-tanda keberadaan para demonstran selama 48 jam terakhir.
Pasca kericuhan antara polisi dan demonstran selama 11 hari, gedung kampus berada dalam kondisi yang sangat berantakan hingga pihak PolyU harus melakukan operasi pembersihan besar-besaran.
Pada beberapa tembok gedung ditemukan beberapa coretan yang mengejek pasukan kepolisian dan menyerukan kebebasan yang lebih baik di bawah pemerintahan China.Tercatat ada lebih dari lima ribu orang telah ditahan sejak demo yang berujung ricuh pada Juni 2019 lalu. (evn)
from CNN Indonesia https://ift.tt/35OZDif
via IFTTT
No comments:
Post a Comment