Pages

Thursday, November 28, 2019

Kunjungi Pasukan AS, Trump Ingin Damai dengan Taliban

Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan akan memulai kembali perundingan damai dengan Taliban. Hal itu disampaikan Trump ketika berkunjung ke Afghanistan untuk merayakan hari Thanksgiving bersama pasukan AS, Kamis (28/11).

"Taliban ingin membuat kesepakatan dan kami bertemu. Kami mengatakan itu harus menjadi gencatan senjata," kata Trump kepada wartawan dikutip dari AFP.

Dalam kunjungan singkat ke Lapangan Terbang Bagram, Trump menyajikan makan malam kalkun kepada para tentara dan berfoto bersama. Dia kemudian menyampaikan pidato setelah bertemu Presiden Afghanistan Ashraf Ghani.


Sekitar 13.000 tentara AS sudah berada di negara Afghanistan selama 18 tahun lamanya. Mereka dikerahkan usai serangan 11 September 2001.

Trump berencana menarik pasukan dan hanya menyisakan 8.600 orang. Namun dia tidak menjelaskan rincian lebih lanjut.

"Tidak ada tempat di mana saya lebih suka merayakan Thanksgiving ini bersama para pejuang terkuat, terbaik dan paling berani di muka bumi," kata Trump dalam perjalanan pertamanya ke negara yang dilanda konflik itu.

[Gambas:Video CNN]

"Aku harap semua orang menikmati makanan yang fantastis, dan mudah-mudahan semua orang bisa mendapatkan istirahat yang layak di liburan ini."

Perundingan damai antara AS dan kelompok Taliban dihentikan secara sepihak oleh Trump pada September lalu.


Kala itu Trump telah mengundang para pemimpin Taliban untuk bertemu. Namun dia menarik undangan itu dan mengakhiri pembicaraan setelah serangan Taliban di Kabul menewaskan seorang tentara AS. Sejak saat itu proses negosiasi mandek.

Dalam persyaratan perundingan damai, AS menyatakan hanya akan menyisakan 8000 serdadu di Afghanistan, sebelum ditarik secara keseluruhan. Sebagai gantinya Taliban berjanji tidak akan memberikan tempat persembunyian bagi kelompok teroris.


Meski tak mencapai kesepakatan, Jenderal Scott Miller, yang memimpin pasukan AS dan NATO di Afghanistan, mengatakan bahwa Amerika Serikat telah menarik 2.000 tentara dari wilayah itu selama setahun terakhir. (dea)

Let's block ads! (Why?)



from CNN Indonesia https://ift.tt/37IYkTP
via IFTTT

No comments:

Post a Comment