Pada dua uji coba sebelumnya, Kim juga turun untuk mengawasi langsung.
"Tes yang dilakukan hari Kamis dilakukan untuk memverifikasi keamanan sistem pengapian dari peluncur roket ganda," tulis kantor berita itu.
Korut mengeluarkan pernyataan ini usai peluncuran dua rudal pada Kamis kemarin. Aktivitas balistik itu dideteksi oleh militer Korea Selatan.
Menurut mereka, dua proyektil jarak pendek itu terpantau diluncurkan dari Provinsi Pyongan Selatan menuju perairan antara Korea Selatan dan Jepang.
Itu merupakan provokasi terbaru yang dilakukan oleh Pyongyang setelah pada 2 Oktober lalu mengaku meluncurkan rudal balistik dari kapal selam.
Korut juga mengklaim bahwa uji coba itu sukses dan mampu menggerakkan fase baru dalam upaya menahan ancaman serta memperkuat pertahanan.
Meskipun tidak menyebut kekuatan asing yang mengancam keamanan Korut, tetapi Kim sempat mengatakan bahwa pengembangan rudal berhulu ledak nuklir bertujuan untuk menahan ancaman Amerika Serikat.
Itu diperkirakan menjadi ancaman baru bagi AS dan sekutunya. Sebab peluncuran rudal tersebut sulit dideteksi sejak awal dan mobilitas yang cukup tinggi.
Korut kini berada di bawah sanksi berat AS dan PBB atas program nuklirnya.
Saat ini pembicaraan denuklirisasi antara AS dan Korut tengah mandek. Pertemuan tinggi kedua negara di Hanoi, Vietnam, pada Februari lalu bahkan gagal mencapai kesepakatan apa pun.
Belakangan, relasi Korut-AS kembali terancam memburuk setelah Pyongyang melakukan serangkaian uji coba rudal balistiknya lagi. Korut juga menghentikan perundingan tingkat pejabat tinggi dengan AS di Swedia pada awal Oktober lalu. (dea)
from CNN Indonesia https://ift.tt/33f4E2N
via IFTTT
No comments:
Post a Comment