Menurut JK, negara pulau di Pasifik itu hampir setiap tahun mengangkat isu Papua di forum PBB tetapi tidak ada yang menanggapinya.
"Hal yang biasa itu, Vanuatu itu setiap tahun seperti itu. Saya ketemu pemimpin negara lain, negara Pasifik seperti Fiji, Tonga, Nauru, itu enggak ada yang menanggapinya," ucap JK saat jumpa pers di kantornya pada Selasa (1/10).
"Saya tidak tau tetapi mungkin saja ada yang masuk (delegasi) Vanuatu. Tapi kan Vanuatu negara kecil jadi enggak ditanggapi oleh union (negara lainnya)," ujarnya menambahkan.
Komentar itu diutarakan JK mengomentari pernyataan Perdana Menteri Vanuatu Charlot Salwai Tabimasmas yang menyinggung dugaan pelanggaran HAM di Papua.
Di depan seluruh 193 negara anggota PBB Tabimasmas menuntut pemerintah Indonesia bertindak secara adil dan menjunjung tinggi HAM dalam menyelesaikan kerusuhan di Papua yang terus terjadi selama satu bulan lebih ini.
Ia juga mendesak pemerintah Indonesia untuk memberikan akses Komisaris Tinggi HAM PBB untuk meninjau situasi sebenarnya di Papua.
Selain Vanuatu, Kepulauan Solomon juga turut mengangkat isu Papua di forum tersebut.
Kedua negara Pasifik itu selama ini memang vokal mengangkat isu dugaan pelanggaran hak asasi manusia di Papua di forum internasional.
Vanuatu bahkan pernah menyelundupkan Benny dalam delegasinya saat bertemu Komisaris Tinggi HAM PBB (OHCHR), Michelle Bachelet, di Jenewa pada Januari 2019 lalu. (psp/rds/dea)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2oXHBKt
via IFTTT
No comments:
Post a Comment