"Gerakan iklim tidak membutuhkan penghargaan apapun. Apa yang kita butuhkan adalah para politikus dan orang-orang yang berkuasa untuk mulai mendengarkan ilmu pengetahuan terbaik yang ada saat ini," kata Thunberg melalui sebuah unggahan di Instagram, Rabu (30/10).
Dikutip AFP, Thunberg sempat dinominasikan oleh Swedia dan Norwegia atas perjuangannya dalam upaya perubahan iklim. Kemudian ia dinyatakan sebagai pemenang penghargaan yang diadakan Dewan Nordik, sebuah badan regional untuk kooperasi antarparlemen.
Setelah pengumuman tersebut, seorang perwakilan Thunberg menuturkan dalam sebuah upacara di Stockholm bahwa ia tidak akan menerima penghargaan tersebut maupun hadiah sebesar US$70,9 ribu atau setara Rp994,5 juta.
Meski menolak, Thunberg tetap menghargai Dewan Nordik atas kehormatan besar yang telah diberikan. Namun, dia juga mengkritik negara-negara Skandinavia karena tidak memaksimalkan reputasi mereka yang baik dalam isu-isu iklim.
"Tidak ada kekurangan dalam kesombongan maupun kata-kata yang indah terkait hal ini. Tetapi ketika menyangkut emisi aktual dan jejak ekologi per kapita kita, itu adalah cerita yang berbeda," kata Thunberg.
Greta Thunberg merupakan remaja berusia 16 tahun yang dikenal setelah melakukan gerakan "Jumat untuk Masa Depan" yang dilakukan di depan gedung parlemen Swedia pada Agustus 2018. Dalam gerakan itu, ia membawa sebuah papan bertuliskan "Mogok sekolah untuk iklim". (fls/ayp)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2N1mZdP
via IFTTT
No comments:
Post a Comment