Dilansir dari Channel News Asia, topan ini menyebabkan lebih dari 100 jadwal penerbangan dibatalkan.
CNN menyebut penerbangan yang dibatalkan itu termasuk 49 milik maskapai Japan Airlines dan 41 penerbangan maskapai All Nippon Airways.
Tidak hanya itu, topan juga mengganggu perjalanan di jalan raya dan kereta api.
Jubir bandara, Kei Miyahara mengabarkan kepada AFP pada Selasa (10/9) pagi bahwa sedikitnya ada 16.900 penumpang yang terjebak di dalam bandara hingga malam hari.
Topan tersebut muncul ketika Jepang sedang mempersiapkan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia Rugby akhir bulan ini dan Olimpiade Tokyo 2020, tahun depan.
Akibat topan ini, jubir Piala Dunia Rugby mengungkapkan jadwal pertandingan sebagian tim terganggu.
Tim Australia mengalami keterlambatan kedatangan dan tim Inggris terjebak di bandara selama berjam-jam.
Pihak bandara sendiri telah mengirimkan lebih dari 18.000 paket berupa air mineral, biskuit, dan tempat tidur gulung kepada para penumpang yang telantar.
"Kami telah memberikan informasi dalam bahasa Inggris dan Jepang melalui papan digital, serta membuat pengumuman dalam empat bahasa termasuk bahasa China dan Korea," kata Miyahara.
Akan tetapi, kekesalan penumpang tidak dapat terhindarkan. Terlebih minimnya informasi serta antrean panjang taksi. Pihak bandara menyatakan akan mengevaluasi kejadian tersebut.
Bandara Narita merupakan salah satu daerah terdampak badai Faxai yang membawa angin sebesar 207 kilometer per jam.
Sebelumnya Badan Meteorologi Jepang melaporkan topan tersebut membawa angin kencang dan hujan deras dengan kecepatan 216 kilometer per jam sebelum menerjang prefektur Chiba, bagian utara Tokyo pada Senin dini hari. (fls/dea)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2LmTAtG
via IFTTT
No comments:
Post a Comment