Pages

Tuesday, September 24, 2019

Tentara AS Berencana Ledakkan Bom Kantor CNN Diungkap FBI

Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang tentara Amerika Serikat ditahan akibat disangka merencanakan melakukan serangan bom terhadap sejumlah kantor berita, salah satunya CNN, dan seorang bakal calon presiden. Hal ini terungkap melalui sebuah dokumen yang dirilis pengadilan federal Kansas pada Senin (23/9).

Dilansir CNN, Selasa (24/9), Jarrett William Smith (24) dituduh melakukan penyebaran informasi terkait senjata pemusnah massal, setelah menawarkan cara membuat bom dan membahas pengeboman terhadap kantor pusat jaringan berita CNN dan kandidat presiden sekaligus mantan anggota kongres Texas, Beto O'Rourke.


Rencana pengeboman tersebut dibahas dengan seorang sumber yang terkait dengan Biro Penyelidik Federal AS (FBI). Smith menyatakan bahwa ia menyarankan pengeboman dilakukan di kantor pusat jaringan berita itu dengan menggunakan bom mobil.

Berdasarkan pernyataan dua sumber terkait kasus tersebut, CNN merupakan kantor pusat jaringan berita yang dimaksud oleh Smith.

Sedangkan mengenai rencana pengeboman terhadap O'Rourke, Smith menyebutkannya dalam sebuah pesan pribadi kepada seorang agen FBI yang sedang menyamar pada 20 September lalu.

Dalam percakapan tersebut, agen FBI itu meminta saran kepada Smith mengenai seseorang di Texas yang pantas untuk dibunuh. Tersangka kemudian merespon dengan memberikan instruksi pembuatan bom atau granat.

"Selain Beto (O'Rourke)? Saya tidak tahu orang lain yang bisa menyebabkan perubahan jika mereka meninggal," balasnya dalam pesan tersebut.


Terkait hal tersebut, FBI sudah mengawasi Smith sejak ia masih bertugas di Texas, kemudian pada Juli ia dipindahkan ke Fort Riley.

Presiden CNN sekaligus Kepala WarnerMedia News and Sports, Jeff Zucker, menyatakan bahwa tidak ada ancaman yang akan terjadi di dalam organisasinya.

"Saya ingin memastikan kepada semua orang bahwa tidak ada ancaman yang akan terjadi kepada semua lokasi milik CNN. Kami akan selalu mengawasi isu-isu seperti ini lebih sering dan bekerja bersama dengan tim keamanan kami di seluruh dunia serta rekan kami di penegakan hukum," tulisnya dalam sebuah surel kepada para karyawan.

Selain itu, jubir kampanye O'Rourke, Aleigha Cavalier berterima kasih kepada FBI atas penanganan kasus yang mereka lakukan.

"Kami mengambil serius ancaman seperti ini, dan tim kami sudah menghubungi langsung FBI mengenai kasus ini. Ini bukan tentang seseorang atau sebuah kampanye, dan kami tidak ingin hal tersebut memicu ketakutan atau membuat kami mundur dari hal yang benar," katanya.

Pelaku sebelumnya diketahui telah memiliki rencana untuk bergabung di dalam kelompok milisi sayap kanan di Ukraina pada 2016, sebelum akhirnya menjadi tentara AS setahun kemudian.

[Gambas:Video CNN]

Bahkan ia pernah memamerkan kemampuannya dalam membuat alat peledak, dalam sebuah pesan pribadi di akun Facebook miliknya.

Ia juga pernah berdiskusi dengan seorang agen FBI mengenai rencana penyerangan di AS, dengan mencari orang-orang berideologi radikal serta menargetkan kelompok sayap kiri, Antifa, dan kantor berita setempat.

Direktur Hubungan Masyarakat Divisi Infanteri Pertama Kansas, Letkol. Terence Kelley, membenarkan Smith berstatus tentara yang masih aktif bertugas.

"Dugaan-dugaan ini melanggar nilai-nilai militer sehingga kami mempersoalkannya secara serius. Tim penegakan hukum kami bekerja sama dengan FBI dalam penangkapannya pekan ini," kata Kelley. (fls/ayp)

Let's block ads! (Why?)



from CNN Indonesia https://ift.tt/2l6he3x
via IFTTT

No comments:

Post a Comment