1. Arab Saudi Cairkan Rp85 M untuk WNI Korban Insiden Crane
Kerajaan Arab Saudi mencairkan uang senilai US$6,13 juta dolar, atau sekitar Rp85 miliar, bagi puluhan WNI yang menjadi korban tewas dan luka dalam insiden crane yang jatuh di Masjidil Haram, Mekkah, saat pelaksanaan ibadah haji pada 2015 lalu. Namun, mekanisme pemberian santunan itu masih menunggu kesepakatan antara Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Agama.
Duta Besar RI untuk Saudi, Agus Maftuh Abegebriel, mengatakan santunan tersebut akan diberikan kepada 36 WNI yang menjadi korban insiden crane. Jumlah itu ditentukan dari hasil verifikasi yang melibatkan tim forensik dan DVI.
Insiden crane raksasa jatuh di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi pada 2015. (REUTERS/Directorate of the Saudi Civil Defense/Handout via Reuters)
|
Tragedi tersebut menewaskan lebih dari 100 jamaah haji dan melukai 200 lainnya. Ratusan korban tewas dan luka tersebut juga berasal dari berbagai negara seperti Indonesia, Pakistan, India, Bangladesh, Malaysia, Turki, Aljazair, Iran, Irak, Libya, Afghanistan dan Mesir.
2. Benny Wenda Sebut Tidak Melawan Orang Indonesia Tetapi Kolonialisme
Ketua Persatuan Gerakan Persatuan Pembebasan Papua Barat (ULMWP), Benny Wenda, menegaskan masyarakat Papua tidak pernah menganggap orang Indonesia sebagai musuh.
Menurut dia, misi yang diperjuangkan selama ini adalah menghadapi sistem penjajahan (kolonialisme) yang dia anggap terjadi selama ini, terhadap warga di wilayah paling timur Indonesia itu.
"Seiring upaya pemerintah Indonesia yang dengan sengaja mencoba menciptakan konflik etnis di Papua Barat dengan mengirim milisi nasionalis Indonesia untuk menimbulkan kekacauan, saya harus menekankan bahwa bagi orang Papua Barat musuh kami BUKAN orang Indonesia," tulis Benny melalui akun Facebook yang dikutip CNNIndonesia.com, Senin (2/9).
"Musuh kami adalah sistem kolonialisme," paparnya menambahkan.
Benny, yang masih berada dalam pengasingan di Inggris, menegaskan bahwa rakyat Papua tidak akan terpancing dengan provokasi yang dibuat pemerintah Indonesia.
"Kami tidak akan membiarkan Indonesia mengubah negara kami (Papua) menjadi ladang pertumpahan darah. Kami akan menempuh jalan menuju kebebasan dalam kedamaian dan cinta," katanya.
3. Waspada Badai Dorian, Warga AS Dievakuasi
Badan Meteorologi Amerika Serikat memperkirakan Badai Dorian akan bergerak ke Negara Bagian Florida dalam dua hari mendatang. Sejumlah negara bagian memutuskan mengevakuasi warganya untuk menekan korban.
Dilansir dari Reuters, Senin (2/9), badai tersebut kini berada sejauh 220 kilometer dari Florida dan akan bergerak ke arah barat.
Sebagian wilayah Florida telah dievakuasi. Gubernur Florida, Ron DeSantis, mulai mendesak warganya untuk memperhatikan perintah evakuasi.
Selain DeSantis, beberapa gubernur negara bagian telah memerintahkan proses evakuasi untuk beberapa daerah pesisirnya.
Gubernur Carolina Selatan, Henry McMaster, mewajibkan evakuasi pada delapan daerah pesisir. Sedangkan Gubernur Georgia Brian Kemp mewajibkannya di enam daerah pesisir mulai Senin (2/9) siang.
Pusat Badai Nasional AS menyatakan bahwa badai Dorian yang mencapai ketinggian tujuh meter dapat membawa hujan lebat dan angin kencang serta ombak tinggi yang destruktif. Kekuatannya diperkirakan mencapai skala 5, walau kini diperkirakan sudah menurun satu tingkat. (ayp/ayp)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2zLxlqY
via IFTTT
No comments:
Post a Comment