Sebagaimana dilansir dari Reuters, komite di parlemen memutuskan untuk membatalkan rancangan undang-undang pemantauan kamera pada Senin (9/9), meskipun sehari sebelumnya anggota kabinet Netanyahu telah menyetujui draf RUU tersebut.
"Tidak ada alasan bagi mereka yang sangat menginginkan pemilihan yang jujur untuk menolak Undang-Undang Kamera yang mencegah kecurangan dalam pemilu," ujar Netanyahu dalam sebuah video setelah pemungutan suara komite.
Lieberman berargumen bahwa hanya Komite Pemilihan yang berwenang mengawasi pemilu, bukan "militer privat milik Netanyahu" yang seharusnya bertanggung jawab atas kamera di tempat pemungutan suara.
Kritikus menganggap Netanyahu menggunakan isu kecurangan dalam pemilu ini sebagai upaya untuk mempertahankan karier politiknya yang sedang terpuruk di tengah proses penyelidikan kepolisian atas kasus korupsinya.
Arab sendiri memegang 21 persen dari keseluruhan populasi di Sirael. Mereka biasanya memberikan dukungan untuk parta-partai sayap kiri.
Dengan demikian, kini lawan terberat bagi Netanyahu datang dari politikus sayap kanan dan tengah karena para pejabat sayap kiri tak memberikan alternatif nyata.
Netanyahu menganggap para politikus tersebut berhadapan dengan para faksi Arab yang khawatir dengan RUU kamera itu.
Gantz menuduh Netanyahu ingin menebar konspirasi, tapi "kewarasan telah menang" setelah pemungutan suara di parlemen. (fls/has)
from CNN Indonesia https://ift.tt/31bOwhd
via IFTTT
No comments:
Post a Comment