Sebelumnya, kepolisian Texas menuturkan ada lima orang yang tewas dalam tragedi itu, termasuk sang pelaku penembakan.
Aparat memaparkan penembakan itu terjadi di antara Kota Midland dan Kota Odessa sekitar Sabtu sore waktu setempat. Insiden bermula ketika mobil patroli polisi memberhentikan sebuah kendaraan di Jalan Antarnegara Bagian (Interstate) 20.
Dikutip Reuters, sang pengemudi mobil lantas menembaki kendaraan patroli yang mendekat dengan senapan jenis AR hingga melukai seorang petugas.
Sang pelaku akhirnya berhasil dilumpuhkan ketika tersudut oleh pasukan polisi di kompleks bioskop Cinergy, Odessa.
Hingga kini, kepolisian belum mengetahui motif penembakan tersebut. Aparat menuturkan penembakan tidak memiliki keterkaitan apa pun dengan aksi terorisme lokal maupun internasional.
"Belum ada jawaban pasti mengenai motif atau alasan penembakan sampai saat ini. Tapi kami cukup yakin bahwa subjek pelaku bertindak sendirian," ucap Kepala Kepolisian Odessa Michael Gerke dalam jumpa pers, Minggu (1/9) kemarin.
Insiden penembakan ini terjadi kurang dari satu bulan setelah seorang pria bersenjata merenggut 22 nyawa di El Paso, 480 kilometer dari sebelah barat Odessa.
Presiden AS Donald Trump, melalui akun Twitter-nya, menyatakan bahwa Jaksa Agung Bill Barr telah mengerahkan FBI dan penegakan hukum sepenuhnya dilakukan. (rds/ayp)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2lr6fBv
via IFTTT
No comments:
Post a Comment