Berdasarkan sistem cuaca yang tidak disebutkan namanya itu, sejumlah wilayah di Bahama akan dilanda hujan deras yang berpotensi menjadi badai tropis. Padahal wilayah tersebut baru saja diterjang Badai Dorian dua minggu lalu.
Kecepatan angin diperkirakan akan mencapai 48 km/jam di Bahama utara. Ini adalah wilayah dimana Dorian mengamuk paling dahsyat. Badai tersebut telah meratakan ribuan bangunan dan menyebabkan 70.000 orang membutuhkan tempat berlindung, makanan, air, dan bantuan medis.
Dikhawatirkan badai baru ini dapat menggagalkan upaya penyaluran bantuan. Sebab topan itu bisa menyebabkan tertundanya kiriman makanan dan air dalam jumlah besar."Saya harap badai ini tidak mengganggu (pengiriman) itu. Kami telah mengambil tindakan pencegahan untuk mengatasi dampak potensial yang mungkin kita hadapi," kata Carl Smith, juru bicara Badan Manajemen Darurat Nasional dalam konferensi pers.
Ia pun menyarankan agar orang-orang yang rumahnya rusak atau hancur pindah ke tempat penampungan karena hujan yang akan datang.
Peringatan badai tropis berlaku untuk sebagian besar Bahama Barat Laut, termasuk Pulau Great Abaco dan Pulau Grand Bahama, kata Pusat Badai Nasional (NHC) yang berbasis di Miami. Pulau-pulau itu hancur ketika Dorian merobek kepulauan itu sebagai badai Kategori 5.
"Angin badai tropis, hujan lebat dan ombak tinggi diperkirakan terjadi" di Bahama, kata Dennis Feltgen, juru bicara pusat itu. "Membuat pemulihan di Bahama barat laut jauh lebih sulit."
Daya rusak topan tropis itu diperkirakan tidak akan sebesar Dorian, yang menghantam Bahama pada 1 September. Dorian adalah salah satu topan Atlantik terkuat yang pernah tercatat di daratan, Kecepatan topan ini mendekati 300 km/jam (298km/jam).
Dengan 1.300 orang yang masih hilang, menurut pemerintah Bahama, layanan bantuan berfokus pada pencarian dan penyelamatan serta menyediakan makanan, air dan tempat berlindung.
(eks)
from CNN Indonesia https://ift.tt/30hGOkk
via IFTTT
No comments:
Post a Comment