"Terkait pengeboman pagi ini, saya ingin mengecam mereka yang menyebabkan situasi ini terjadi sehingga menghancurkan kedamaian dan merusak citra negara. Saya telah menginstruksikan aparat untuk mengamankan publik dan mereka yang terkena dampak ledakan," ucap Prayuth.
Insiden ini terjadi ketika Bangkok tengah menjadi tuan rumah pertemuan menteri luar negeri sepuluh negara ASEAN dan mitranya seperti Amerika Serikat, Rusia, China, Australia, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru.
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo; Menlu China, Wang Yi; Menlu Inggris, Dominic Raab; dan Menlu RI, Retno Marsudi; juga turut hadir dalam pertemuan itu yang berlangsung dari 30 Juli hingga 2 Agustus tersebut.
"Aman kok. Pertemuan juga berjalan sesuai program, sementara pihak keamanan Thailand meningkatkan pengamanan dan lakukan investigasi," ucap Dicky saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com.
Sementara itu, Direktur Distrik Suanluang, Renu Suesattaya, mengatakan bahwa insiden ini melukai tiga orang.
"Tiga orang mengalami luka ringan akibat pecahan bom. Saya menerima laporan bahwa itu adalah 'bom ping pong' yang disembunyikan di semak-semak di tepi jalan," kata Direktur Distrik Suanluang, Renu Suesattaya.
Ledakan pertama disebut terdengar di sebuah kantor pemerintahan yang berdekatan dengan pusat Kota Bangkok.
Media lokal Thailand menyebut dua ledakan lainnya terjadi di dekat Stasiun BTS Skytrain Chong Nonsi. Satu ledakan terjadi di depan Gedung King Power Mahanakorn dekat stasiun, sementara sisanya di taman yang berada di bawah stasiun.
Saksi mata menuturkan seorang aparat keamanan ikut terluka akibat ledakan itu. Dilansir AFP, tim gegana Thailand pun dikerahkan di sekitar Menara Mahanakorn.
Bom-bom itu dilaporkan meledak sesaat sebelum Menlu Pompeo membacakan pidato di hari terakhir KTT ASEAN.
Media lokal melaporkan bom-bom itu diduga digunakan sebagai serangan simbolis yang ditujukan untuk mempermalukan pemerintahan Prayut selama gelaran KTT ASEAN berlangsung, bukan untuk menyebabkan korban massal.
Namun, hingga kini aparat belum bisa memastikan pelaku dan motif pengeboman. Thailand mendesak media untuk tidak berspekulasi mengenai motif pengeboman ini.
"Kami belum tahu berapa banyak orang yang terlibat. Orang yang melakukan ini ingin membalik situasi," ucap Wakil PM Prawit Wongsuwon kepada wartawan. (rds/has)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2Yl574L
via IFTTT
No comments:
Post a Comment