1. AS Jatuhkan Sanksi kepada Menlu Iran
Biro Pengendalian Aset Luar Negeri Kementerian Keuangan Amerika Serikat menyatakan telah menjatuhkan sanksi kepada Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, pada Rabu (31/7) kemarin. Zarif membalas dengan menyatakan sanksi AS itu tidak bakal mempan kepadanya.
"Javad Zarif melaksanakan agenda yang ceroboh dari Pemimpin Tertinggi Iran tersebut, dan (dia) adalah juru bicara utama rezim Iran di seluruh dunia," ujar Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, seperti dilansir Reuters, Kamis (1/8).
Zarif lantas membalas keputusan AS melalui akun Twitter. Sanksi itu membuat Zarif tidak bisa mempunyai properti atau hal-hal lain di AS.
"Alasan AS menargetkan saya adalah karena saya satu-satunya juru bicara Iran di dunia. Apakah kebenaran itu sangat menyakitkan? Sanksi itu tidak berdampak kepada saya maupun keluarga, karena saya tidak mempunyai properti atau usaha di luar Iran. Terima kasih telah menganggap saya sebagai ancaman atas rencana kalian," cuit Zarif.
2. RI Sindir Negara Maju, Tegaskan ASEAN Bukan Tempat Sampah
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menegaskan negara Asia Tenggara bukan lah tempat pembuangan sampah dan limbah negara-negara lain.
Hal itu disinggung Retno menyusul pengiriman puluhan kontainer berisikan sampah dan limbah dari sejumlah negara maju seperti Amerika Serikat, Kanada, Perancis, Australia, hingga Hong Kong ke sejumlah negara ASEAN termasuk Filipina dan Indonesia.
"Kita perlu sampaikan pesan ke dunia luar mengenai sikap ASEAN terkait isu toxic waste ini. Yang Indonesia inginkan, kami tidak menginginkan kawasan Asia Tenggara menjadi tempat sampah bagi pembuangan sampah negara-negara lainnya," kata Retno dalam pertemuan antara menlu ASEAN di Bangkok, Thailand, Rabu (31/7).
Sejumlah negara di Asia Tenggara seperti Filipina, Malaysia, dan Indonesia menerima berton-ton kontainer berisikan sampah dan limbah dari Amerika Serikat, Kanada, Perancis, Australia, Jepang, hingga Hong Kong dalam beberapa waktu terakhir.
3. Diduga Terlibat Sindikat Narkoba, Menteri Venezuela Jadi Buronan AS
Imigrasi Amerika Serikat memasukkan Menteri Perindustrian Venezuela, Tarreck El Aissami, ke dalam daftar buronan paling dicari karena diduga terlibat sindikat perdagangan narkoba internasional.
"Apakah Anda melihat buronan ini #mostwanted #fugitive? Dia dicari karena perdagangan narkotika internasional," bunyi unggahan Kantor Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE) melalui Twitter, Kamis (1/8).
Otoritas AS mendakwa El Aissami pada Meret lalu karena diduga menyelundupkan narkoba dan menghindari sanksi yang dijatuhkan Washington.
Jika El Aissami ditangkap dan diekstradisi ke AS, ia terancam menghadapi hukuman 30 tahun penjara.
El Aissami mengecam tudingan AS tersebut dan menganggap itu sebagai "trik kotor". Ia menyatakan dirinya akan tetap setia kepada pemerintahan Maduro.
"Tuduh kami atas apa pun yang Anda inginkan, kami akan menang," tutur pria yang juga pernah menjabat sebagai wakil presiden untuk Maduro tersebut. (ayp/ayp)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2YyNVEp
via IFTTT
No comments:
Post a Comment