"Saya kemungkinan besar diracun," kata Navalny melalui blog pribadinya, seperti dilansir AFP, Selasa (30/7).
Advokat sekaligus aktivis itu menyatakan wajahnya mendadak dan kelopak matanya bengkak. Dia juga merasa wajah, leher, dan telinganya panas seperti terbakar. Dokter menyatakan dia mengalami alergi, tetapi hal itu dibantahnya karena tidak pernah mengalami kondisi seperti itu di masa lalu.
Dia lantas dilarikan ke rumah sakit. Dokter kemudian menyuntikkan steroid kepada Navalny. Kini wajah Navalny terlihat lusuh seperti orang yang sedang mabuk.
Seorang dokter yang sempat menangani Navalny di masa lalu, Anastasia Vasilyeva, sempat ditanya apakah ada kemungkinan gejala itu akibat diracun. Namun, dia tidak bisa memastikannya.
Menurut kuasa hukum Navalny, Olga Mikhailova, sampai saat ini dokter yang menangani tidak bisa menjelaskan apa yang dialami oleh kliennya. Sebab menurut dia Navalny tidak pernah mengalami alergi apapun.
Navalny mengalami cedera di mata sebelah kanannya akibat disiram air keras oleh orang tidak dikenal dua tahun lalu. Dokter berhasil memulihkan penglihatan dan bola matanya.
Navalny sudah dua kali ditahan, yakni pada 2012 dan 2014, karena aktivitas politiknya menentang rezim Rusia. Navalny yang merupakan advokat dan aktivis anti-korupsi terus menggelorakan protes terhadap Presiden Vladimir Putin dan sejumlah kroninya. (ayp)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2GzFcvk
via IFTTT
No comments:
Post a Comment