Pages

Tuesday, July 30, 2019

PM Inggris Janjikan Petani Sejahtera Jika Brexit Terlaksana

Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, menjanjikan kepada kalangan petani mereka akan mendapatkan kesempatan yang lebih baik setelah negara di barat laut Eropa itu resmi keluar dari Uni Eropa (Brexit).

Johnson berharap negara-negara anggota Uni Eropa seperti Jerman dan Perancis akan sepakat untuk merevisi perjanjian proses Inggris keluar dari blok tersebut, setelah London mengancam akan tetap keluar tanpa kesepakatan apa pun.

Sebab, jika Inggris keluar Uni Eropa tanpa kesepakatan apa pun itu berarti London dan Uni Eropa tidak akan memiliki kerja sama apa pun selepas Brexit. Hal itu disebut bisa mempengaruhi perekonomian Eropa bahkan global.

"Saya akan selalu mendukung para petani Inggris dan seiring Inggris meninggalkan Uni Eropa kami harus bisa memastikan bahwa Brexit benar-benar berpengaruh (baik) bagi mereka (petani)," kata Johnson sebelum berkunjung ke Wales, Selasa (30/7).

"Begitu kita meninggalkan Uni Eropa pada 31 Oktober mendatang, kita akan memiliki kesempatan bersejarah untuk memperkenalkan skema baru dalam mendukung petani-dan kita akan memastikan para petani mendapat kesempatan lebih baik. Brexit menghadirkan peluang lebih besar bagi Inggris dan inilah saatnya kita melihat masa depan dengan kebanggaan dan optimisme," paparnya menambahkan.

Johnson menganggap Brexit akan memungkinkan pemerintah membatalkan Kebijakan Pertanian Bersama, sebuah sistem subsidi pertanian yang tidak populer di kalangan petani Inggris. Dengan begitu, mantan Wali Kota London itu menganggap Inggris bisa membentuk kesepakatan perdagangan baru untuk memperluas pasar.

Pernyataan itu diutarakan Johnson sebelum tur kenegaraan ke Wales dan sejumlah wilayah lainnya di Inggris demi mendulang dukungan rakyat selepas pelantikannya pada pekan lalu.

Turnya itu juga dilakukan demi mendapat dukungan warga Inggris terkait rencananya mengeluarkan Inggris dari Uni Eropa pada 31 Oktober mendatang bagaimana pun keadaannya.

Dilansir Reuters, sejak resmi menjabat sebagai PM Inggris pada pekan lalu, Johnson juga enggan berdiskusi dengan pemimpin Uni Eropa terkait negosiasi Brexit sampai blok tersebut mau melakukan perundingan ulang.

Keengganan Johnson itu memperkuat kemungkinan Inggris akan keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan apa pun. Spekulasi itu membuat nilai tukar poundsterling turun ke level terendah sejak 2017 lalu.

[Gambas:Video CNN]

Sementara itu, banyak petani khawatir Brexit tanpa kesepakatan apa pun akan menghalangi mereka masuk ke pasar Eropa di tengah penghapusan subsidi oleh pemerintah. (rds/ayp)

Let's block ads! (Why?)



from CNN Indonesia https://ift.tt/2GOZsJN
via IFTTT

No comments:

Post a Comment