Johnson berharap negara-negara anggota Uni Eropa seperti Jerman dan Perancis akan sepakat untuk merevisi perjanjian proses Inggris keluar dari blok tersebut, setelah London mengancam akan tetap keluar tanpa kesepakatan apa pun.
Sebab, jika Inggris keluar Uni Eropa tanpa kesepakatan apa pun itu berarti London dan Uni Eropa tidak akan memiliki kerja sama apa pun selepas Brexit. Hal itu disebut bisa mempengaruhi perekonomian Eropa bahkan global.
"Saya akan selalu mendukung para petani Inggris dan seiring Inggris meninggalkan Uni Eropa kami harus bisa memastikan bahwa Brexit benar-benar berpengaruh (baik) bagi mereka (petani)," kata Johnson sebelum berkunjung ke Wales, Selasa (30/7).
Johnson menganggap Brexit akan memungkinkan pemerintah membatalkan Kebijakan Pertanian Bersama, sebuah sistem subsidi pertanian yang tidak populer di kalangan petani Inggris. Dengan begitu, mantan Wali Kota London itu menganggap Inggris bisa membentuk kesepakatan perdagangan baru untuk memperluas pasar.
Pernyataan itu diutarakan Johnson sebelum tur kenegaraan ke Wales dan sejumlah wilayah lainnya di Inggris demi mendulang dukungan rakyat selepas pelantikannya pada pekan lalu.
Dilansir Reuters, sejak resmi menjabat sebagai PM Inggris pada pekan lalu, Johnson juga enggan berdiskusi dengan pemimpin Uni Eropa terkait negosiasi Brexit sampai blok tersebut mau melakukan perundingan ulang.
Keengganan Johnson itu memperkuat kemungkinan Inggris akan keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan apa pun. Spekulasi itu membuat nilai tukar poundsterling turun ke level terendah sejak 2017 lalu.
Sementara itu, banyak petani khawatir Brexit tanpa kesepakatan apa pun akan menghalangi mereka masuk ke pasar Eropa di tengah penghapusan subsidi oleh pemerintah. (rds/ayp)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2GOZsJN
via IFTTT
No comments:
Post a Comment